Namaku Marni, aku berumur 30 tahun, suamiku bernama Ferry, berumur 35
tahun, dia bekerja sebagai tenaga ahli pada sebuah perusahaan
pengeboran minyak lepas pantai. Kebanyakan waktu kerjanya berada di atas
Riq, yaitu suatu tempat yang dibangun di tengah laut, untuk pengeboran
mencari sumber minyak baru. Waktu kerjanya adalah 2 minggu di atas Riq,
diikuti 1 minggu cuti di darat, demikian berkelanjutan. Sehingga kalau
Mas Ferry sedang bertugas, maka aku tinggal sendirian di rumah ditemani
oleh pembantu kami, Mbok Minah yang telah berumur 55 tahun dan telah
mengikuti kami sejak kami menikah, serta seekor anjing herder jantan
besar dan galak sebagai penjaga rumah. Anjing herder ini diberikan oleh
seorang expatriate yang berasal dari Italy, yang telah kembali ke
negerinya karena telah habis kontrak. Pada waktu bertugas di Indonesia,
expatriate Italy tersebut tinggal di rumah besar kontrakannya di daerah
Cipete berdua dengan istrinya yang berumur 27 tahun. Istrinya mempunyai
tubuh yang sangat seksi dan aku telah mengenalnya cukup akrab, karena
setiap suami-suami kita sedang bertugas, kami sering saling mengunjungi
untuk berbagi waktu.-----2-----Pengalamanku yang berhubungan dengan
lelaki, tidak terlalu banyak dan sebelum bertemu dengan Mas Ferry, aku
tidak terlalu banyak bergaul dengan lelaki lain, karena biarpun aku
termasuk wanita yang berparas cantik dengan badan yang menurut
teman-teman dekatku termasuk seksi, akan tetapi entah mengapa, setiap
kali ada cowok yang bermaksud lebih dari sekedar teman, aku langsung
mengambil jarak. Aku tidak tahu bagaimana mula-mula bisa dekat dengan
Mas Ferry yang kebetulan adalah teman abangku, biarpun memang setiap
kali Mas Ferry tidak bertugas di Riq, dia selalu bermain di rumahku,
tapi toh hubungan kami biasa-biasa saja. Hanya saja tiba-tiba sekitar 5
tahun lalu, Mas Ferry mengemukakan maksudnya untuk menikahiku kepada
kedua orang tuaku dan entah karena bujukan orang tua dan kakakku,
ataupun karena memang aku juga telah menaruh simpati kepada Mas Ferry
selama ini, akhirnya aku menyetujui dan kami segera melangsungkan
pernikahan kami. Pada waktu malam pertama kami itu, aku mulai tahu
bagaimana enaknya hubungan kelamin antara pria dan wanita, setelah
selesai resepsi pernikahanku.-----2-----Kuingat pada hari itu setelah
selesai resepsi pernikahan kami, yang dilakukan pada siang hari, kami
berdua beserta rombongan keluarga kembali ke rumah baru kami. Rombongan
keluarga kami, pada jam 8 malam kembali ke rumah mereka masing-masing,
sehingga akhirnya aku dan Mas Ferry hanya tinggal berdua saja di rumah
kami itu. Pada saat itu Mbok Minah, pembantu rumah kami itu belum ada,
karena kupikir apa-apa di rumah dapat dikerjakan sendiri. Aku mandi
duluan sebab badanku sudah merasa gerah setelah seharian sibuk dengan
acara pesta yang padat itu.-----2-----Setelah selesai mandi dengan
mengenakan daster, aku duduk di ruang keluarga sambil menonton TV.
Kemudian Mas Ferry yang pada saat itu hanya bercelana pendek, kusuruh
mandi. Mas Ferry untuk ukuran umum dapat dikatakan termasuk tampan.
Warna kulitnya agak gelap kehitaman, pada wajahnya ada tumbuh rambut
halus di dagu dan dadanya cukup bidang dengan tinggi badan berkisar 175
cm, otot-ototnya menonjol kuat.-----2-----Setelah selesai mandi Mas
Ferry dengan santai duduk di sebelahku sambil ikut mengawasi televisi
yang remotenya masih di tanganku, "Mar, apakah kamu capai?" tanya Mas
Ferry. "Tidak Mas, memangnya ada apa?" jawabku lugu, karena memang aku
sesungguhnya tidak menyadari apa yang seharusnya dilakukan oleh sepasang
pengantin baru. Rupanya Mas Ferry yang telah sangat bernafsu, mendengar
jawabanku itu, tanpa ba bi Bu segera menarik badanku dan membekapku
erat-erat dan sebelum aku menyadari benar apa yang sedang terjadi, kedua
tangan Mas Ferry dengan cepat segera menguak dasterku dan sekalian
ditariknya lepas BH-ku sehingga kedua buah dadaku yang ranum segera
seolah-olah melompat keluar. Mas Ferry terpesona melihat bentuk buah
dadaku yang indah, yang warna kuning langsat dengan bulatan kecil coklat
tua kemerahan, serta puting kecil menantang di ujungnya.-----2-----Aku
mula-mula mencoba memberontak, akan tetapi aku segera sadar bahwa
sekarang aku adalah istri dari Mas Ferry. Badanku segera dipeluknya dan
disandarkan pada sandaran sofa, mulutnya langsung menuju puting susuku,
kurasakan lidahnya lincah bergerak menjilat-jilat puting susuku,
menimbulkan suatu perasaan aneh, geli yang tidak dapat kulukiskan, yang
menjalar keseluruhan badanku. Hal ini membuat aliran darahku bertambah
cepat dan badanku tiba-tiba merasa panas, puting susuku terasa semakin
mengeras, sesekali kurasakan gigitan kecil gigi Mas Ferry menggores
putingku. Pada bagian perutku kurasakan ada benda yang membonggol besar
mendesak dan menekan hebat. Bibirku juga tak luput dari lumatannya,
terasa habis dilumat bibirku, sampai aku tak bisa bernafas, aku mulai
berkeringat dan tiba-tiba tangan kanannya mulai meluncur ke bawah menuju
ke arah kemaluanku yang masih tertutup dengan CD, diselipkan tangannya
di antara pahaku. Aku agak terkejut, sehingga otomatis kedua pahaku
kututup rapat-rapat dan kedua tanganku memeluk Mas Ferry erat-erat, Mas
Ferry semakin gencar saja melakukan aktivitasnya, kemudian ditarik
dasterku sampai terlepas dan perlahan-lahan celana dalamku dilucuti juga
sambil tersenyum.-----2-----Setelah itu dengan sigap direnggangkannya
kedua pahaku, sehingga dengan leluasa Mas Ferry dapat melihat kemaluanku
yang padat dengan bulu hitam keriting, tangannya mengocek kemaluanku
yang sudah agak basah itu dengan halus, kemudian dimasukkannya jari
tengah perlahan-lahan ke dalam lubang kemaluanku, sedangkan ibu jari dan
jari jempolnya menekan bibir-bibir kemaluanku, membuka jalan dengan
meminggirkan rambut kemaluanku. Klitorisku terasa kaku, sambil
jari-jarinya bermain-main di kemaluanku, mulutnya menjilat dan menyedot
buah dadaku sampai aku kegelian dan tiba-tiba dia berhenti menyedot buah
dadaku dan badannya melongsor ke lantai dan kini Mas Ferry jongkok
diantara kedua pahaku, yang dengan perlahan-lahan dikuakkan, sehingga
terbuka dan kepalanya dimajukan kearah pangkal pahaku dan kurasakan
mulutnya sudah menempel pada kemaluanku.-----2-----Merasakan lidahnya
yang basah dan hembusan nafasnya pada pangkal pahaku membuatku
menggelinjang kegelian, lebih-lebih ketika kurasakan lidahnya menyapu
bersih ruang dalam kemaluanku yang telah basah itu, sambil tangan
kanannya ikut membantu memainkan klitorisku. "Aaagghh.. Maass.. aduuh..
" aku mengerang-erang dan mengeliat-geliat kegelian, tapi dia tidak
mempedulikannya, diteruskan aktivitasnya mempermainkan
klitorisku.-----2-----Selang sesaat, aku disuruhnya duduk di lantai,
diantara kedua kaki Mas Ferry yang duduk di atas sofa dan aku sangat
kaget melihat benda bulat besar yang terletak diantara kedua paha Mas
Ferry yang tegak menghadap ke atas, batang kemaluan Mas Ferry sungguh
dahsyat, seperti batang kemaluan pemain blue film yang pernah dahulu
satu kali kulihat di video yang diputar di rumah seorang teman wanitaku.
Panjangnya kurang lebih 17 cm dengan kepalanya batang kemaluannya bulat
besar seperti topi baja tentara dan batang batang kemaluannya
berdiameter 3 cm, dilingkari oleh urat-urat yang menonjol. Mas Ferry
hanya tersenyum saat melihat mataku yang terbelalak itu, sambil memegang
batang kejantanannya dan digerak-gerakkan dengan tangannya, dia
mengambil tanganku dan disuruhnya aku memegang batang kemaluannya.
Alamak.. tanganku tak cukup melingkar pada batang kemaluannya yang besar
dan panjang itu. Dalam posisi Mas Ferry duduk seperti itu, batang
kemaluannya memanjang di atas perutnya sampai mencapai pusarnya. Aku
merinding dan takut juga melihatnya benda panjang, bulat berwarna hitam
mengkilap mendongak seperti belut besar itu.-----2-----Tanpa sadar
badanku menggelinjang dan terasa ngilu pada perut bagian bawahku,
membayangkan benda tersebut menerobos masuk ke dalam liang kewanitaanku
yang kecil dan masih sempit itu. "Kenapa kok diplototin seperti itu
" tanyanya. "Eh.. aku heran kok, kayak gini besarnya ya? apa cukup
nggak ya ini masuk ke dalam punyaku nanti?" jawabku sambil tetap
memegangnya. Belum selesai aku melanjutkan omonganku, ditekan kepalaku
ke arah perutnya dan disorongkan ujung batang kemaluannya ke mulutku,
dan.. eehmm, mulutku tak muat menampung semua batang kemaluannya ke
dalam. Kurasakan aneh juga seperti sedang mengulum es cream horn saja,
aku mencoba melakukan seperti apa yang pernah kulihat pada VCD porno
itu, aku mencoba memainkan lidahku dan mulutku maju mundur, sehingga
batang kemaluannya menyembul tenggelam dalam mulutku. Tangannya juga
tidak tinggal diam menggapai semua bagian tubuhku yang sensitif,
sehingga aku semakin terangsang.-----2-----Aku mencoba menjilat-jilat
pula buah zakarnya, pada ujung batang kemaluannya, kurasakan ada cairan
bening sedikit cukup manis dan agak asin terus kuhisap sambil mencoba
memasukkan kepala batang kemaluan Mas Ferry ke dalam mulutku, sampai
mulutku tak mampu lagi menahan besarnya batang kemaluan Mas Ferry
itu.-----2-----Setelah puas aku mencium batang kemaluannya dan
mengisap-isap kepala batang kemaluannya, sampai mulutku terasa capek,
kemudian.. "Mar, coba kamu tengkurap di pinggir sofa dan pegangi ujung
sofa itu", perintahnya. Aku tidak mengerti maunya Mas Ferry, tapi
kulakukan saja perintahnya, badanku setengah tengkurap di sofa dan kedua
lututku berlutut di lantai sehingga pantatku terbuka, agak menungging
ke atas. Tiba-tiba kurasakan batang kemaluan Mas Ferry dipukul-pukulkan
pada pantatku sehingga aku kegelian, kemudian Mas Ferry menempatkan
kepala batang kemaluannya menempel pada bibir kemaluanku dari belakang,
rupanya Mas Ferry sudah akan melakukan penetrasi.-----2-----"Mass..
pelan-pelan yaa
jangan sampai sakit.. itunya Mas kan sangat besar
"
"Jangan takut yaangg.." dengan perlahan-lahan Mas Ferry mendorong
batang kemaluannya, sehingga terasa kepala batang kemaluannya masuk
sebagian dan terjepit oleh kedua bibir liang kewanitaanku yang masih
ketat itu. Perutku tertekan pada pinggir sofa dan kedua tangan Mas Ferry
memegang pinggulku dengan erat-erat, sehingga pantatku tidak dapat
digerakan untuk menghindari tekanan batang kemaluannya pada liang
senggamaku, Mas Ferry melanjutkan tekanannya ke lubang kemaluanku
sehingga terasa lubang kemaluanku terkuak dan dipenuhi oleh benda besar,
kepala batang kemaluannya tertahan oleh sempitnya lubang kemaluanku,
dia mencoba mendorong lagi dan gagal untuk menerobos
masuk.-----2-----"Aaah.. seret sekali ya, untuk menembus ke dalam..
susah juga kalo perawan", omongnya, akan tetapi Mas Ferry tidak
kehilangan akal diambilnya hand & body lotion dan dioleskan pada
kepala kemaluannya yang besar itu dan ke seluruh batangnya, kemudian dia
mencoba lagi menekan secara perlahan-lahan sambil tangan satunya
memegang batang kemaluannya dan tangannya yang lain membuka belahan
pantatku. Perlahan-lahan tapi pasti kepala batang kemaluannya mulai
menerobos masuk ke dalam liang kewanitaanku yang kecil dan masih sempit,
aku agak panik sebab kurasakan agak pedih pada bagian dalam
kemaluanku.-----2-----"Maass, udah ah.. nggak bisa masuk.. terlalu besar
sih", pintaku.
"Sebentar.. tahan dulu ya.. ini udah nyampe sepertiga lho
" jawabnya sambil dengan tiba-tiba kedua tangannya memeluk bagian
perutku dan menariknya ke atas dan seluruh berat badannya menekan
punggungku serta pantatnya didorong ke depan menempel pada pantatku.
Akibatnya seluruh batang kemaluannya mendesak masuk ke dalam lubang
kemaluanku dan, "Ssreet.. sret.. sreett." Aku pun menjerit lirih,
"Aaauu.. aduuhh
" aku menjerit dengan keras karena, kurasakan
bagian bawahku seakan-akan terbelah dan batang kemaluan Mas Ferry terasa
tembus ke perutku hingga terasa di kerongkonganku. Kedua tangan Mas
Ferry tetap mendekap perutku dengan kuat, sehingga biarpun aku
menggelepar-gelepar dengan kuat tetap saja batang kemaluannya bisa
menerobos keluar masuk liang kewanitaanku.-----2-----Dengan pasti dan
teratur Mas Ferry menggerak-gerakan pantatnya maju mundur sehingga
lama-kelamaan batang kemaluannya mulai lancar keluar masuk pada
kemaluanku. Aku mulai merasa kegelian yang tak tertahan, karena setiap
kali batang kemaluannya ditekan ke dalam lubang kemaluanku, klitorisku
ikut tertekan masuk, sehingga terasa sangat nikmat tergesek batang
batang kemaluannya yang berurat itu.-----2-----"Aduhh.. eengg..
eennaak.. aahh.. aduuhh.. Mass.. teeruuskaan.. Mass
". Terasa
lubang kemaluanku terisi penuh sehingga napasku menjadi ngos-ngosan.
Akhirnya seluruh badanku bergetar dengan hebat sehingga
tersentak-sentak, aku mencapai orgasme dengan dahsyat dan cairan licin
membanjir dari dalam liang kewanitaanku, "Ooohh.. oohh.. aaduuhh..
eenaakk" dan kurasakan kenikmatan itu menyambung terus saat batang
kemaluan Mas Ferry maju mundur di celah liang kewanitaanku. Setelah
kenikmatan yang dahsyat itu melandaku, aku terkapar dengan lemas di
sofa.-----2-----Kemudian Mas Ferry menepuk pantatku dan membalikkan
badanku menghadap padanya, sehingga sekarang aku telentang di atas sofa
dengan pantatku terletak di pinggir sofa dan kedua kakiku terjulur di
lantai. Mas Ferry menguak kedua kaki lebar-lebar dan jongkok diantara
kedua pahaku. Tangan kirinya menekan pinggulku dan ibu jari dan jari
telunjukya menguak bibir kemaluanku, sedangkan tangan kanannya memegang
batang kemaluannya yang ditempatkan pada bibir kemaluanku. Kepala batang
kemaluannya digosok-gosokan sebentar pada bibir kemaluanku, juga pada
klitorisku, sehingga aku mulai terangsang lagi dan badanku mulai
menggelinjang. Melihat itu Mas Ferry mulai menekan masuk batang
kemaluannya ke dalam kemaluanku, setelah itu Mas Ferry menggenjot batang
kemaluannya keluar masuk, buah dadaku dibiarkan bergerak bebas
mengikuti irama dorongan pantat Mas Ferry, sementara tangan Mas Ferry
memegang pinggulku dan menariknya ke atas, pantatnya tetap bekerja maju
mundur.-----2-----Saat batang kemaluan masuk, badanku terasa tertusuk
geli tak karuan. Sesekali juga Mas Ferry menciumi buah dadaku sambil
batang kemaluannya terus bergerak keluar masuk kemaluanku. Aku mulai
merespon lagi dan berusaha dengan menggerakkan pantatku memutar ke kiri
dan kanan. Batang kemaluan Mas Ferry terjepit dan terpelintir mengikuti
gerakan pantatku, dia pun mulai mengerang dengan kuat. Dipegangnya kedua
buah dadaku kuat-kuat dan ditarik masukkan batang kemaluan besarnya
berulang-ulang sampai aku mulai kewalahan.-----2-----"Aaahh.. Maarr..
aku mau keluar niihh
" erangnya, kupercepat menggoyang pantatku
karena aku tak mau menyia-nyiakan keadaan ini, aku ingin juga memberikan
pada Mas Ferry kepuasan maksimal dan, "Aaahh.. aduuhh.. oohh
",
diikuti oleh, "Ssreet.. sreett.. sreet.. croott.. croott.." Mas Ferry
menekan kuat-kuat pantatnya, sehingga seluruh batang kemaluannya
terbenam ke dalam kemaluanku dan buah pelernya menempel ketat pada
lubang anusku. Aku merasa sangat geli dan terangsang dan kurasakan
semprotan hangat air mani Mas Ferry menyemprot ke dalam liang
kewanitaanku dan saking banyaknya terasa penuh liang kewanitaanku
sehingga sebagian terasa mengalir keluar membasahi anusku dan menetes di
sofa.-----2-----Mas Ferry masih mengerang hebat dengan tubuhnya
bergetar-getar kenikmatan dan aku gigit pentil dadanya, sambil kucakar
punggungnya untuk menahan kenikmatan yang tiada taranya ini. Kuangkat
pantatku pelan-pelan dan masih kulihat sisa-sisa ketegangan di batang
kemaluan Mas Ferry. Setelah itu kami pun terkulai lemas dan tidur sambil
batang kemaluan Mas Ferry masih menancap di memekku. Begitulah hampir
selama 2 minggu kami melakukan hubungan seks dan tiba saatnya ketika Mas
Ferry harus berlayar karena masa cutinya sudah habis. Aku mengantar
kepergian suamiku sampai di pelabuhan. Demikian sejak itu, aku harus
membiasakan hidupku dengan jadwal tugas Mas Ferry selang seling pergi
bertugas di Riq dan tinggal di darat, di mana keadaan ini kami jalani
hampir 5 (lima) tahun sampai sekarang.-----2-----Pada saat ini Mas Ferry
sedang bertugas di Riq, sudah hampir 2 minggu aku ditinggal Mas Ferry,
besok Mas Ferry akan kembali ke rumah dan tinggal selama 1 minggu, sudah
terbayang dalam benakku, hari-hari mendatang selama 1 minggu, dimana
kami berdua akan berenang dalam madu kenikmatan untuk memuaskan hasrat
pemenuhan kebutuhan seksual kami yang mengalami puasa selama 2 minggu.
Dengan jadwal tugas Mas Ferry seperti ini, maka hubungan seks kami
selalu saja menggebu-gebu, disebabkan setiap kali kami harus berpuasa
selama 2 minggu untuk bertemu dan saling memuaskan selama 1 minggu.
Membayangkan hari esok dan bagaimana gumulan Mas Ferry, benar-benar
telah membuatku sangat terangsang, memang setiap kepergian Mas Fery, aku
benar-benar bertahan untuk tidak menyalurkan keinginan seksku yang
tinggi dengan lelaki lain, karena aku benar-benar hanya berkeinginan
memberikan tubuh dan gairahku pada Mas Ferry
seorang.-----2-----Menjelang sore hari, setelah menyediakan makan malam
di atas meja, yang pada saat ini harus kusiapkan sendiri, sebab Mbok
Minah, pembantu setiaku sedang pulang kampung, karena mendadak ada
keluarga dekatnya di kampung yang sakit berat. Aku memberi makan Tarzan
anjing herder kami itu. Telah hampir satu bulan Tarzan tinggal bersama
kami, setelah tuannya yang lama kembali ke Italy. Setelah selesai
memberi makan Tarzan, aku mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi
untuk mandi. Letak kamar mandi tempat aku mandi, nyambung dengan kamar
tidur kami.-----2-----Setelah selesai mandi, aku mengeringkan tubuhku
dan dengan hanya membungkus tubuhku dengan handuk mandi, aku membuka
pintu kamar mandi dan masuk ke dalam kamar tidur. Di dalam kamar tidur
terlihat Tarzan sedang tiduran di sudut kamar, rupanya dia telah selesai
makan dan masuk ke kamarku untuk tiduran, memang dia senang tidur di
dalam kamar kami yang lantainya dilapisi karpet tebal dan udaranya
dingin oleh AC. Dengan masih dililit handuk, aku duduk di depan meja
rias untuk mengeringkan dan bersisir rambut.-----2-----Pada saat itu
Tarzan mendadak bangkit dari tidurannya dan berjalan mondar mandir di
dalam ruangan kamar dengan lidahnya terjulur keluar sambil hidungnya
mendengus-dengus, terlihat malam ini Tarzan agak gelisah, tidak seperti
biasa yang selalu tenang tidur di sudut kamar, malam ini dia mondar
mandir dan sekali-sekali matanya yang hitam kecoklatan melihat ke arahku
yang sedang duduk menyisir rambut. Melihat Tarzan seperti itu, kupikir
lebih baik menyuruh Tarzan ke dapur karena mungkin dia sedang kehausan,
jadi aku bangkit berdiri dan berjalan menuju pintu sambil berkata,
"Tarzan
ayoo.. keluar
" pada saat aku melintas di depan
Tarzan, tiba-tiba tanpa aba-aba, kedua kaki depan Tarzan menggapai dan
dengan bertumpu pada kedua kaki belakangnya, kedua kaki depan Tarzan
menekan bagian punggungku, aku mencoba berbalik dan karena beratnya
badan Tarzan, aku terhuyung-huyung dan jatuh telentang di lantai yang
dilapisi karpet tebal. Kedua kaki terpentang lebar, sehingga handuk yang
tadinya menutupi bagian bawahku terbuka, yang mengakibatkan bagian
bawahku terbuka polos di mana kemaluanku dan bagian pahaku yang putih
mulus masih agak basah karena belum sempat kukeringi dengan
betul.-----2-----Tarzan dengan cepat berjalan ke arahku yang sedang
telentang di lantai dan sekarang berdiri diantara kedua kakiku yang
terbuka lebar itu. Dengan cepat kepalanya telah berada diantara pangkal
pahaku dan tiba-tiba terasa lidahnya yang kasar dan basah itu mulai
menjilati pahaku, hal ini menimbulkan perasaan yang sangat geli. Aku
mencoba menarik badanku ke atas untuk menghindari jilatan lidahnya pada
pahaku, akan tetapi terdengar suara geraman keluar dari mulutnya dan
dengan masih terus menjilat pahaku. Tarzan menunjukan gigi-giginya yang
runcing, yang membuatku sangat ketakutan sehingga badanku terdiam dengan
kaku. Kedua mataku melotot dengan ngeri melihat ke arah anjing herder
tersebut yang kepalanya berada diantara kedua pahaku. Jilatannya makin
naik ke atas dan tiba-tiba badanku menjadi kejang ketika lidahnya yang
kasar itu terasa menjilat belahan bibir kemaluanku dari bawah terus naik
ke atas dan akhirnya badanku terasa meriang ketika lidahnya yang besar
basah dan kasar itu menyentuh klitorisku dan meggesek dengan suatu
jilatan yang panjang, yang membuatku terasa terbang melayang-layang
bagaikan layang-layang putus ditiup angin.-----2-----"Aduuhh
"
tak terasa keluar keluhan panjang dari mulutku. Badanku terus
bergetar-getar seperti orang kena setrum dan mataku terus melotot
melihat kearah lidah Tarzan yang bolak balik menyapu belahan bibir
kemaluanku dan dengan tak sadar kedua pahaku makin terbuka lebar,
memberikan peluang yang makin besar pada lidah Tarzan bermain-main pada
belahan kemaluanku. Dengan tak dapat kutahan lagi, cairan pelumas mulai
membanjiri keluar dari dalam kemaluanku dan bau serta rasa dari cairan
ini makin membuat Tarzan makin giat memainkan lidahnya terus menyapu
dari bawah ke atas, mulai dari permukaan lubang anusku naik terus
menyapu belahan bibir kemaluanku sampai pada puncaknya yaitu pada
klitorisku. Ohh.. dengan cepat kemaluanku menjadi basah kuyup oleh
cairan nafsu yang keluar terus menerus dari dalam kemaluanku. Sejenak
aku seakan-akan lupa akan diriku, terbawa oleh nafsu birahi yang
melandaku..akan tetapi pada saat berikut aku sadar akan situasi yang
menimpaku.-----2-----"Aduuhh benar-benar gila ini, aku terbuai oleh
nafsu karena sentuhan seekor anjing.. aahh.. tidak.. tidak bisa ini
terjadi
", dengan cepat aku menarik badanku dan mencoba bergulir
membalik badanku untuk bisa meloloskan diri dari Tarzan. Dengan membalik
badanku, sekarang aku merangkak dengan kedua tangan dan lututku dan
rupanya ini suatu gerakan yang salah yang berakibat sangat sangat fatal
bagiku, karena dengan tiba-tiba terasa sesuatu beban yang berat menimpa
punggungku dan ketika masih dalam keadaan merangkak itu aku menoleh
kepalaku ke belakang, terlihat Tarzan dengan kedua kaki depannya telah
menekan punggungku dan kuku-kuku kaki depannya nyangkut pada handuk yang
melilit badanku, badannya yang berat itu menekan badanku. Untung
badanku dililit handuk tebal, kalau tidak pasti punggungku luka-luka
terkena cakaran kuku Tarzan yang tajam dan kuat itu.-----2-----Aku
mencoba merangkak maju dan berpegang pada tepi tempat tidur untuk
mencoba berdiri, akan tetapi tiba-tiba Tarzan menekan badannya yang
beratnya hampir 60 Kg itu sehingga posisiku yang sudah setengah
berlutut, karena beratnya badan Tarzan, akhirnya aku tersungkur ke
tempat tidur dengan posisi berlutut di pinggir tempat tidur dan separuh
badanku tertelungkup di atas tempat tidur, di mana badan Tarzan menidih
badanku. Kedua kaki belakang Tarzan bertumpu di lantai diantara kedua
pahaku yang agak terkangkang dan karena posisi badanku yang tertelungkup
itu, maka handuk yang melilit dan menutupi badanku agak terangkat ke
atas, sehingga bagian pantat aku ke bawah terbuka dengan lebar. Badan
anjing herder tersebut terasa berat menidih badanku. Karena kuku kaki
depannya tersangkut pada handuk, maka kedua kaki belakangnya mendorong
ke depan, sehingga terasa pantatku tertekan oleh kedua paha berbulu dari
anjing tersebut.-----2-----Dalam usaha melepaskan kedua kakinya yang
tersangkut pada handuk, badan Tarzan bergerak-gerak di atas punggungku
dan tanpa dapat dihindari bagian bawah perut Tarzan tergesek-gesek pada
belahan pantatku yang tidak tertutup handuk. Aduh gila ini, sekarang aku
benar-benar terjebak dalam posisi yang sulit. "Tarzan
ayoo
turun
" aku mencoba menghardik anjing tersebut, kedua tanganku tidak dapat
digerakkan karena terhimpit diantara badanku dan kedua kaki depan
Tarzan.-----2-----Tiba-tiba aku merasakan ada suatu benda kenyal, bulat
panas terhimpit pada belahan pantatku dan tiba-tiba aku menyadari akan
bahaya yang akan menimpaku, anjing herder tersebut rupanya sudah mulai
terangsang dengan tergesek-geseknya batang kemaluannya pada belahan
kenyal pantatku. "Ayoo.. Tarsan.. stop
turun dari punggungku.. ayoo
" dengan panik aku mencoba menyuruhnya turun dari punggungku, akan
tetapi seruanku itu tidak dipedulikan oleh Tarzan, malahan sekarang
terasa gerakan-gerakan mencucuk benda tersebut pada pantatku mula-mula
perlahan dan semakin lama semakin gencar saja. Aku menoleh ke kanan, ke
arah kaca besar lemari yang persis berada di samping kanan tempat tidur,
terlihat batang kemaluan anjing herder tersebut telah keluar dari
pembungkusnya dan terlihat batang kemaluannya yang berupa daging merah
bulat dengan ujungnya berbentuk agak meruncing sedang mencocol-cocol
bagian pantatku akibat gerakan pantat anjing tersebut yang makin cepat
saja. Mulut anjing tersebut setengah terbuka dan lidahnya terjulur
keluar dan terdengar dengusan keluar dari hidungnya. Rupanya anjing
herder tersebut telah sangat terangsang dan sekarang dia sedang berusaha
memperkosaku.-----2-----Aku benar-benar menjadi panik, bagaimana tidak,
aku dalam posisi terjepit dan sedang akan disetubuhi oleh seekor anjing
herder yang kelihatan sedang kesetanan oleh nafsu birahinya. Oh..
memang sudah hampir 2 minggu aku tidak berhubungan seks dan sejak siang
aku berada dalam keadaan bernafsu membayangkan besok Mas Ferry akan
kembali dan kita akan menikmati permainan seks yang seru sepanjang 1
minggu kedepan, akan tetapi.. disetubuhi oleh seekor anjing herder?
benar-benar tidak terbayangkan selama ini olehku.-----2-----Tanpa
kusadari sodokan-sodokan batang kemaluan Tarzan semakin gencar saja,
sehingga aku yang melihat gerakan pantat anjing tersebut melalui cermin,
benar-benar terpesona karena gerakan tekanan-tekanan ke depan pantatnya
benar-benar sangat cepat dan gencar, terasa sekarang serangan-serangan
kepala batang kemaluan anjing tersebut mulai menimbulkan perasaan geli
pada belahan pantat aku dan kadang-kadang ujung batang kemaluannya
menyentuh dengan cepat lubang anusku, menimbulkan perasaan geli yang
amat sangat. Terlihat kedua kaki belakangnya melangkah ke depan,
sehingga sekarang kedua paha anjing tersebut memepeti kedua paha
belakangku dan gerakan tekanan dan cocolan-cocolan kepala batang
kemaluannya mulai terarah menyentuh bibir kemaluanku, aku menjadi
bertambah panik, disamping perasaanku yang mulai terasa tidak menentu,
karena sodokan-sodokan kepala batang kemaluan Tarzan tersebut
menimbulkan perasaan geli dan .. harus kuakui enak juga dan mulai
membangkitkan kembali nafsu birahiku yang tertunda
tadi.-----2-----Ketika aku berpaling lagi ke kaca, terlihat sekarang
batang kemaluan anjing herder tersebut sudah keluar sepenuhnya dari
bagian pembungkusnya dan sudah mulai membesar secara perlahan-lahan,
centimeter demi centimeter terlihat gumpalan daging merah tersebut
membesar sehingga tak lama kemudian terlihat batang kemaluan herder
tersebut berupa sebatang daging merah, bulat panjang mencapai kurang
lebih 25 cm dengan lingkaran kurang lebih 4 cm. Oh.. mungkin sebesar
lingkaran tanganku, benar-benar sangat mengerikan melihat batang
kemaluan yang sangat besar itu mencuat dengan tegang di bawah perut
anjing herder yang berbulu itu.-----2-----Degup jantungku terasa memukul
dengan kencang, aku mencoba berontak untuk meloloskan diri dari bawah
tekanan kedua kaki depan Tarzan, akan tetapi mendadak gerakanku terhenti
dengan tiba-tiba dan tubuhku menjadi kaku ketika, "Gggeerr..
"
terdengar geraman yang keluar dari mulut Tarzan dan terasa kedua kaki
depannya makin mencengkeram dengan kuat pada handuk yang menutupi
punggungku, serta tekanan badannya pada punggungku terasa semakin
berat.-----2-----Tiba-tiba mataku terbelalak dan tubuhku menjadi kaku
tegang ketika merasakan kepala batang kemaluan yang dahsyat dari anjing
tersebut menyentuh dengan tepat belahan bibir kemaluanku, "Ooohh..
oohh.. aku akan disetubuhi oleh seekor anjing
" keluhku
terengah-engah. Aku semakin terengah-engah ketika merasakan kepala
batang kemaluan herder tersebut terasa terjepit diantara kedua bibir
kemaluanku dan terasa mulai menekan untuk mencari jalan masuk ke dalam.
"Ooohh.. benar-benar Tarzan akan segera membuatku sebagai anjing
betinanya
" Tarzan, ketika merasakan batang kemaluannya dijepit
sesuatu yang lembut tapi kenyal, segera bereaksi dengan cepat dan mulai
memompa batang kemaluannya dengan asyik untuk segera menerobos masuk
benda yang menjepit batang kemaluannya itu, sambil mengeram setiap kali
aku mencoba bergerak menghindar.-----2-----Akhirnya dengan suatu gerakan
dan tekanan yang cepat, Tarzan mendorong pantatnya ke depan dengan
kuat, sehingga batang kemaluannya yang telah terjepit diantara bibir
kemaluanku yang memang telah basah kuyup dan licin itu, akhirnya
terdorong masuk dengan kuat dan terbenam ke dalam kemaluanku, diikuti
dengan jeritan panjang kepedihan yang keluar dari mulutku. "Aaduuhh
" sempat terlintas di dalam otakku, "Ooohh gila.. betapa besarnya
" kepalaku tertengadah ke atas dengan mata yang melotot serta mulut
yang terbuka megap-megap kehabisan udara serta kedua tanganku
mencengkeram dengan kuat pada kasur. Akan tetapi Tarzan, tanpa
memberikan kesempatan padaku untuk berpikir dan menyadari keadaan yang
sedang terjadi, dengan cepat mulai memompa batang kemaluannya dengan
gerakan-gerakan yang buas, tanpa mengenal kasihan pada nyonyanya yang
baru pertama kali ini menerima batang kemaluan yang sedemikian besarnya
dalam kemaluannya.-----2-----Batang kemaluannya dengan cepat keluar
masuk mengaduk-aduk lubang kemaluanku tanpa mempedulikan betapa besar
batang kemaluannya dibandingkan dengan daya tampung kemaluanku, setiap
gerakan masuk batang kemaluannya, terasa keseluruhan bibir kemaluan dan
klitorisku tertekan masuk ke dalam, di mana klitorisku terjepit dan
tergesek dengan batang batang kemaluannya, sehingga menimbulkan perasaan
geli dan nikmat yang tak terlukiskan yang belum pernah kualami selama
ini dan pada waktu batang kemaluannya ditarik keluar, terasa seluruh
bagian dalam kemaluanku seakan-akan tertarik keluar menempel dan
mengikuti batang kemaluannya, sehingga badanku bergerak terdorong ke
belakang, dimana sebelum aku sempat menyadarinya batang kemaluannya
telah mendorong maju lagi dan menerobos masuk dengan cepat ke dalam
lubang senggamaku, menimbulkan sensasi yang sukar dilukiskan dengan
kata-kata, aku benar-benar terbuai dan karena posisiku yang sedang
bertumpu pada kasur tempat tidur, maka kedua buah dadaku yang tergantung
bergerak-gerak terayun-ayun ke depan ke belakang mengikuti dorongan dan
tarikan batang kemaluan Tarzan pada kemaluanku.-----2-----"Ooohh.. ini
tak mungkin terjadi
" pikirku setengah sadar. "Aku sedang disetubuhi oleh seekor anjing? gila
" sementara persetubuhan liar itu terus berlangsung, desiran darahku
terasa mengalir semakin cepat, pikiran warasku perlahan-lahan menghilang
kalah oleh kenikmatan yang sedang melanda tubuhku, perasaanku
seakan-akan terasa melayang-layang di awan-awan dan dari bagian bawah
badanku terasa mengalir suatu perasaan mengelitik yang menjalar ke
seluruh bagian badanku, membuat perasaan nikmat yang terasa sangat
fantastis, membuat mataku terbeliak dan terputar-putar akibat pengaruh
batang kemaluan Tarzan yang dahsyat mengaduk-aduk seluruh yang sensitif
pada bagian dalam kemaluanku tanpa ada yang tersisa, keseluruhan bagian
yang bisa menimbulkan kenikmatan dari dinding dalam kemaluanku tak lolos
dari sentuhan, tekanan, gesekan dan sodokan kepala dan batang kemaluan
Tarzan yang benar-benar besar itu, rasanya paling kurang dua kali
besarnya dari batang kemaluannya Mas Ferry dan cara gerakan bagian
belakang anjing herder tersebut bergerak memompakan batang kemaluannya
keluar masuk ke dalam kemaluanku, benar-benar sangat cepat, membuatku
tak sempat mengambil nafas ataupun menyadari apa yang terjadi, hanya
rasa geli-geli nikmat yang menyelubungi seluruh perasaanku, membuat
secara perlahan-lahan aku tidak dapat mengendalikan diriku
lagi.-----2-----Aku mulai menyadari akan hebatnya kenikmatan yang sedang
menyelubungi seluruh sudut-sudut yang paling dalam di relung tubuhku
akibat sodokan-sodokan batang kemaluan seekor anjing dalam kemaluanku
dan membuatku sangat terkejut, "Aaahh.. tidak
setan sedang mencoba kesetiaanku saat ini
Ini sesuatu hal yang sangat tidak wajar
ini benar-benar salah
tapi ohh salah? Aahh.. sshh aku seharusnya tidak menyerah pada cengkeraman tangan-tangan setan
" tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang besar, benar-benar besar sedang
mulai memaksa masuk ke dalam kemaluanku, memaksa bibir kemaluanku
membuka sebesar-besarnya, rasanya sampai sebatas kemampuan yang bisa
ditolerir.-----2-----Aku menoleh ke arah cermin untuk melihat apa yang
sedang memaksa masuk ke dalam kemaluanku itu dan.., "Aaaduuhh.. gila..
ini benar-benar gila
" keluhku, terlihat bagian pangkal batang
kemaluan Tarzan sepanjang kurang lebih 5 cm membengkak, membentuk
seperti bola dan bagian tersebut sedang mulai dipaksakan masuk, menekan
bibir-bibir kemaluan dan secara perlahan-lahan menerobos masuk ke dalam
lubang kemaluanku. "'Ooohh.. aampun.. jangan Tarzan.. aku akan mati
kalau engkau memaksakan benda itu masuk ke dalamku
" keluhku
memelas tak berdaya seakan-akan Tarzan akan mengerti, akan tetapi
sia-sia saja, dengan mata melotot aku melihat benda tersebut mulai
menghilang ke dalam kemaluanku dan terasa seperti bagian bawahku akan
terbelah dua, kepalaku tertengadah ke atas dan mataku terbalik ke
belakang sehingga bagian putihnya saja yang kelihatan, dan sekujur
badanku mengejang, bongkahan tersebut terus menerobos masuk ke dalam
lubang sorgaku, sampai akhirnya seluruh lubang kenikmatanku dipenuhi
oleh kepala, batang kemaluan dan bongkahan pada pangkal batang kemaluan
anjing tersebut. Oh.. benar-benar terasa sesak dan penuh lubang
kemaluanku oleh seluruh batang kemaluan Tarzan.-----2-----Dalam keadaan
itu Tarzan terus melanjutkan menekan-nekan pantatnya dengan cepat,
membuat badanku ikut bergerak-gerak karena batang kemaluannya telah
terganjal di dalam lubang kemaluanku akibat bongkahan pada pangkal
batang kemaluannya. Pantat anjing tersebut terus bergerak-gerak dengan
liarnya, sambil mulutnya dengan lidahnya yang terjulur keluar sehingga
air liurnya menetes ke pundakku yang ditutupi handuk, terengah-engah,
mendengus-dengus dan menggeram-geram dengan keras, hal ini mengakibatkan
batang kemaluannya dan bongkahan tersebut mengesek-gesek pada
dinding-dinding kemaluanku yang sudah sangat kencang dan sensitif, yang
menimbulkan perasaan geli dan nikmat sehingga kepalaku tergeleng-geleng
ke kiri dan ke kanan dengan tak terkendali dan dengan tak sadar pantatku
kutekan ke belakang merespon perasaan nikmat yang diberikan oleh
Tarzan, yang tak pernah kualami selama ini.-----2-----"Ooohh.. tidak.."
pikirku, "Aku tak pantas mengalami ini.. aku bukan seorang maniak seks
Aku selama ini tidak pernah beselingkuh dengan siapa pun.. ta.taapii.. sekarang.. oohh seekor anjing? aduuhh
Tapii.. oohh.. enaaknya.. aghh.. akuu.. tak dapat menahan ini.. agghh.. betapa.. nikmaatnya
" Akhirnya aku tidak dapat mengendalikan diriku, rasa bersalahku kalah
oleh kenikmatan yang sedang melanda seluruh tubuhku dari perasaan nikmat
yang diberikan Tarzan padaku, dengan tak sadar lagi aku mengguman,
"Ooohh.. enaakk.. aaggh
teruuss.. puasin aku.. Tarzan
"
aku benar-benar sekarang telah menjadi seekor anjing betina, betinanya
Tarzan tapi aku tidak mempedulikan lagi, pokoknya pada saat ini aku
benar-benar telah ditaklukkan oleh Tarzan. Pada saat ini yang kuinginkan
adalah disetubuhi oleh Tarzan, biarlah aku jadi bahan permainan Tarzan,
aku tidak peduli lagi, benar-benar suatu kenikmatan yang liar sedang
merasukku.-----2-----Agghh.. biarlah aku disebut apa saja, aku tidak
peduli lagi, aku adalah seorang perempuan jalang, seorang perempuan
jalang yang keenakan diperkosa dan disetubuhi oleh seekor anjing herder
besar, herder dengan alat kejantanannya yang dahsyat, panjang, keras dan
besar. Aku memandang ke bawah antara kedua kakiku yang terpentang dan
terlihat bibir kemaluanku yang terpentang lebar dengan batang kemaluan
yang besar dari herder tersebut terbenam di sela-sela rambut hitam
keriting kemaluanku. Melihat pemandangan itu, tiba-tiba suatu perasaan
kenikmatan yang dahsyat melandaku, yang membuat badanku bergetar dengan
hebat dan aku mengalami orgasmeku yang pertama yang benar-benar dahsyat,
suatu kenikmatan yang tak pernah kualami selama ini.-----2-----"Ooohh..
yaa Ooohh.. puasin aku Tarzan
Ooohh.. setubuhi aku dengan batang kemaluanmu yang besar
agghh
" terasa cairan hangat terus keluar dari dalam tubuhku, membasahi
rongga-rongga di dalam lubang kemaluanku. "Aaagghh.. oohh.. benar-benar
nikmat
" keluhku, terasa badanku melayang-layang, suatu kenikmatan yang tak terlukiskan. "Aaagghh
" gerakanku yang liar pada saat mengalami orgasme itu agaknya membuat
Tarzan merasa nikmat juga, disebabkan otot-otot kemaluanku
berdenyut-denyut dengan kuat menjepit batang kemaluannya, mungkin
pikirnya ini adalah betina terhebat yang pernah dinikmatinya, hangat..
sempit dan sangat liar, batang kemaluan Tarzan yang besar itu mulai
membengkak, sementara gerakan-gerakan tekanannya makin cepat saja,
kelihatan Tarzan sedang akan mengalami orgasme, gerakan-gerakan yang
liar dari Tarzan ini menimbulkan perasaan ngilu dan nikmat pada bagian
dalam kemaluanku, membuatku kehilangan kontrol dan menimbulkan perasaan
gila dalam diriku, pantatku kugerak-gerakkan ke kiri dan ke kanan dengan
liar mengimbangi gerakan sodokan Tarzan yang makin cepat
saja.-----2-----"Ooohh.. aaduuh.. aaghh
" lenguhan panjang keluar
dari mulutku mengimbangi orgasme kedua yang melandaku. Badanku
meliuk-liuk dan bergetar dengan hebat, kepalaku tertengadah ke atas
dengan mulut yang terbuka dan kedua tanganku mencengkeram kasur dengan
kuat sedangkan kedua otot-otot paha mengejang dengan hebat dan kedua
mataku terbeliak dengan bagian putihnya yang kelihatan sementara
otot-otot dalam kemaluanku terus berdenyut-denyut dan hal ini juga
menimbulkan perasaan nikmat pada Tarzan yang mengakibatkan dia juga
mengalami orgasme dan terasa cairan hangat dan kental yang keluar dari
batang kejantanannya, rasanya lebih hangat dan lebih kental dari punya
Mas Ferry.-----2-----Oh, air mani Tarzan serasa dipompakan, tak
henti-hentinya ke dalam kemaluanku, rasanya langsung ke dalam
kandunganku. Dalam menikmati orgasmeku, aku dapat merasakan
semburan-semburan cairan kental hangat yang kuat, tak putus-putusnya
dari air maninya Tarzan dan hal ini makin memberikan perasaan nikmat
yang hebat. Tarzan terus memompakan benihnya ke dalam kandunganku terus
menerus hampir selama 1 menit, mengosongkan air maninya yang tersimpan
cukup lama, karena selama ini dia tidak pernah bersetubuh dengan anjing
betina.-----2-----Menjelang sesaat akhirnya aku menjadi agak tenang dan
tiba-tiba aku kembali menyadari sedang berada dimana dan apa yang sedang
terjadi padaku dengan anjing herderku, aku mencoba bergerak keluar dari
bawah badan Tarzan, sambil menyuruh Tarzan mencabut batang kemaluannya
yang masih terbenam dalam kemaluanku, akan tetapi aku benar-benar shock
ketika merasakan Tarzan melepaskan kedua kaki depannya dari punggungku
dan memutar badannya membelakangiku, sehingga sekarang bagian pantat
kami bertolak belakang, akan tetapi batang kemaluannya yang besar dan
panjang itu tetap terbenam dan terkunci dengan rapat di dalam lubang
kemaluanku. Rupanya bagian pangkal dari batang kemaluannya yang membesar
itu terganjel pada bagian dalam bibir kemaluanku, sehingga batang
kemaluannya tidak dapat lepas dari dalam kemaluanku. Aku mengeluh,
"Ooohh.. gila.. apa yang sedang terjadi ini?
punyanya terganjel di dalamku.. Aaagghh.. ini benar-benar hukuman buatku, karena membiarkan seekor anjing menyetubuhiku
"-----2-----Tiba-tiba Tarzan berjalan maju sehingga aku terseret ke
belakang mengikutinya dan sekarang aku merangkak di atas karpet,
sehingga aku sekarang benar-benar seperti seekor anjing betina yang
sedang disetubuhi oleh jantannya dan harus berjalan mundur mengikuti ke
mana akan dibawa oleh jantannya. Aku mencoba bertahan akan tetapi
kemaluanku terasa ngilu. Untung Tarzan berhenti berjalan dan aku dapat
mengistirahatkan kepalaku dengan menundukkan dan meletakkan kepalaku
pada karpet dengan perasaan tak menentu, sedangkan pantatku tetap
tertungging ke atas karena tertarik oleh batang kemaluannya Tarzan yang
masih terbenam dengan ketat dalam lubang kemaluanku.-----2-----Sambil
merenung, aku mempertimbangkan akibat dari kecerobohanku itu yang telah
membiarkan seekor anjing mengerjaiku dan akibatnya ini sekarang aku
tertelungkup di lantai setengah merangkak dengan kedua tangan dan
lututku, di mana kemaluanku dipenuhi dengan batang kemaluan seekor
anjing. "Aaagghh.. bagaimana kalau Mas Ferry melihat keadaanku ini?
Melihat istri tercintanya menghianatinya dan beselingkuh dengan..
yaahh.. dengan seekor anjing, tidak lebih dari itu
, sedang
merangkak dengan kedua tangan dan lututnya dan batang kemaluan yang
besar.. yang dua kali lebih besar dari punyanya sedang terbenam di dalam
kemaluan yang sempit.. oohh.. aaggh" memikirkan hal itu membuatku,
entah bagaimana mendadak membuat badanku serasa panas dan darahku serasa
mengalir dengan cepat disertai nafsu birahiku yang mendadak meningkat
dan akhirnya badanku mulai bergetar dan aku mengalami orgasme
lagi.-----2-----"Ooohh.. aduuhh
" kemaluanku benar-benar sudah
sangat sensitif, terasa agak ngilu sehingga setiap gerakan yang dibuat
oleh Tarzan mengakibatkan badanku tergetar dan pantatku
terangkat-angkat. Kadang-kadang Tarzan berjalan maju dan dengan terpaksa
aku harus merangkak mundur mengikutinya, benar-benar seperti sepasang
anjing jantan dan betina yang lagi bersetubuh. Keadaan ini berlangsung
kurang lebih setengah jam dan tiba-tiba terasa bagian yang membengkak
pada pangkal batang kemaluannya mulai mengecil dan.., "Bleepp.." diikuti
dengan tercabutnya batang kemaluan Tarzan dari dalam kemaluanku. Tarzan
berjalan ke sudut ruangan sambil menjilat-jilat batang kemaluannya yang
berlepotan air maninya dan aku tertelungkup lemas di atas karpet
sementara dari kemaluanku mengalir keluar air mani Tarzan yang sangat
banyak memenuhi lubang kemaluanku. Dalam posisi ini aku tertidur dengan
nyenyaknya.-----2-----Keesokan harinya aku terbangun dengan tubuh yang
masih terasa lemas dan terasa tulang-tulangku seakan-akan lepas dari
sendi-sendinya, akan tetapi perasaanku terasa sangat lega. Setelah mandi
dan membersikan seluruh tubuhku, terutama bagian bawahku yang
berlepotan air mani yang telah mengering, aku merasa perut keroncongan
dan sangat lapar, rupanya kejadian semalam benar-benar menguras seluruh
tenagaku. Aku mengambil makanan yang tersedia di dalam lemari es dan
setelah membagikan sebagian dengan Tarzan, kami berdua menikmati makan
yang ada dengan lahap. Rupanya Tarzan sudah sangat lapar juga setelah
semalam menghabiskan seluruh persediaan air maninya yang
ada.-----2-----Pada saat sedang makan itu akan mencoba memikirkan apa
yang telah terjadi semalam dan bagaimana cara Tarzan yang dengan cepat
bisa menguasai dan mengerjaiku, seakan-akan dia sudah benar-benar
terlatih untuk itu dan tiba-tiba kusadari, sepertinya dia sudah sering
melakukan ini sebelumnya, tak salah lagi rupanya dia sudah berpengalaman
dan sering melakukannya dengan nyonya Italy-nya dulu, itu sebabnya dia
menyerang dan menyetubuhiku, karena sudah cukup lama puasa sejak nyonya
Italy-nya pergi lebih sebulan lalu. Apakah ini merupakan malapetaka
bagiku atau apa?, bingung aku memikirkannya.-----2-----Menjelang sore
hari Mas Ferry tiba di rumah dan sambil menciumku, Mas Ferry bertanya
padaku, "Halo sayang.. tentu kau sudah sangat rindu padaku yahh
Ntar lagi aku akan puasin kamu sayang
" aku hanya tersenyum tersipu-sipu saja sambil melirik ke arah Tarzan
yang sedang memandang kami berdua dengan matanya yang bulat coklat
itu.-----2-----
Home » Archive for 2014
Kakak Ngeseks Adik Tiri
Cerita dewasa / Cerita sex | Ceritaku ini dimulai, waktu aku SMA kelas 3, waktu itu aku baru sebulan tinggal sama ayah tiriku. Ibu menikah dengan orang ini karena karena tidak tahan hidup menjanda lama-lama. Yang aku tidak sangka-sangka ternyata ayah tiriku punya 2 anak cewek yang keren dan seksi habis, yang satu sekolahnya sama denganku, namanya Lusi dan yang satunya lagi sudah kuliah, namanya Riri. Si Lusi cocok sekali kalau dijadikan bintang iklan obat pembentuk tubuh, nah kalau si Riri paling cocok untuk iklan BH sama suplemen payudara.
Sejak pertama aku tinggal, aku selalu berangan-angan bahwa dapat
memiliki mereka, tapi angan-angan itu selalu buyar oleh berbagai hal.
Dan siang ini kebetulan tidak ada orang di rumah selain aku dengan Lusi,
ini juga aku sedang kecapaian karena baru pulang sekolah. “Lus! entar
kalau ada perlu sama aku, aku ada di kamar,” teriakku dari kamar. Aku
mulai menyalakan komputerku dan karena aku sedang suntuk, aku mulai dech
surfing ke situs-situs porno kesayanganku, tapi enggak lama kemudian
Lusi masuk ke kamar sambil bawa buku, kelihatannya dia mau tanya
pelajaran. “Ben, kemaren kamu udah nyatet Biologi belom, aku pinjem
dong!” katanya dengan suara manja. Tanpa memperdulikan komputerku yang
sedang memutar film BF via internet, aku mengambilkan dia buku di rak
bukuku yang jaraknya lumayan jauh dengan komputerku.
“Lus..! nich bukunya, kemarenan aku udah nyatet,” kataku.
Lusi tidak memperhatikanku tapi malah memperhatikan film BF yang sedang di komputerku.
“Lus.. kamu bengong aja!” kataku pura-pura tidak tahu.
Lusi tidak memperhatikanku tapi malah memperhatikan film BF yang sedang di komputerku.
“Lus.. kamu bengong aja!” kataku pura-pura tidak tahu.
“Eh.. iya, Ben kamu nyetel apa tuh! aku bilangin bonyok loh!” kata Lusi.
“Eeh.. kamu barusan kan juga liat, aku tau kamu suka juga kan,” balas aku.
“Mending kita nonton sama-sama, tenang aja aku tutup mulut kok,” ajakku berusaha mencari peluang.
“Bener nich, kamu kagak bilang?” katanya ragu.
“Suwer dech!” kataku sambil mengambilkan dia kursi.
“Eeh.. kamu barusan kan juga liat, aku tau kamu suka juga kan,” balas aku.
“Mending kita nonton sama-sama, tenang aja aku tutup mulut kok,” ajakku berusaha mencari peluang.
“Bener nich, kamu kagak bilang?” katanya ragu.
“Suwer dech!” kataku sambil mengambilkan dia kursi.
Lusi mulai serius menonton tiap adegan, sedangkan aku serius untuk terus menatap tubuhnya.
“Lus, sebelum ini kamu pernah nonton bokep kagak?” tanyaku.
“Pernah, noh aku punya VCD-nya,” jawabnya.
Wah gila juga nich cewek, diam-diam nakal juga.
“Kalau ML?” tanyaku lagi.
“Lus, sebelum ini kamu pernah nonton bokep kagak?” tanyaku.
“Pernah, noh aku punya VCD-nya,” jawabnya.
Wah gila juga nich cewek, diam-diam nakal juga.
“Kalau ML?” tanyaku lagi.
“Belom,” katanya, “Tapi.. kalo sendiri sich sering.”
Wah makin berani saja aku, yang ada dalam pikiranku sekarang cuma ML sama dia.
Bagaimana caranya si “Beni Junior” bisa puas, tidak peduli saudara tiri, yang penting nafsuku hilang.
Melihat dadanya yang naik-turun karena terangsang, aku jadi semakin terangsang, dan batang kemaluanku pun makin tambah tegang.
“Lus, kamu terangsang yach, ampe napsu gitu nontonnya,” tanyaku memancing.
“Iya nic Ben, bentar yach aku ke kamar mandi dulu,” katanya.
Wah makin berani saja aku, yang ada dalam pikiranku sekarang cuma ML sama dia.
Bagaimana caranya si “Beni Junior” bisa puas, tidak peduli saudara tiri, yang penting nafsuku hilang.
Melihat dadanya yang naik-turun karena terangsang, aku jadi semakin terangsang, dan batang kemaluanku pun makin tambah tegang.
“Lus, kamu terangsang yach, ampe napsu gitu nontonnya,” tanyaku memancing.
“Iya nic Ben, bentar yach aku ke kamar mandi dulu,” katanya.
“Eh.. ngapain ke kamar mandi, nih liat!” kataku menunjuk ke arah celanaku.
“Kasihanilah si Beni kecil,” kataku.
“Pikiran kamu jangan yang tidak-tidak dech,” katanya sambil meninggalkan kamarku.
“Tenang aja, rumah kan lagi sepi, aku tutup mulut dech,” kataku memancing.
“Kasihanilah si Beni kecil,” kataku.
“Pikiran kamu jangan yang tidak-tidak dech,” katanya sambil meninggalkan kamarku.
“Tenang aja, rumah kan lagi sepi, aku tutup mulut dech,” kataku memancing.
Dan ternyata tidak ia gubris, bahkan terus berjalan ke kamar mandi
sambil tangan kanannya meremas-remas buah dadanya dan tangan kirinya
menggosok-gosok kemaluannya, dan hal inilah yang membuatku tidak
menyerah. Kukejar terus dia, dan sesaat sebelum masuk kamar mandi,
kutarik tangannya, kupegang kepalanya lalu kemudian langsung kucium
bibirnya. Sesaat ia menolak tapi kemudian ia pasrah, bahkan menikmati
setiap permainan lidahku. “Kau akan aku berikan pengalaman yang paling
memuaskan,” kataku, kemudian kembali melanjutkan menciumnya. Tangannya
membuka baju sekolah yang masih kami kenakan dan juga ia membuka BH-nya
dan meletakkan tanganku di atas dadanya, kekenyalan dadanya sangat
berbeda dengan gadis lain yang pernah kusentuh.
Perlahan ia membuka roknya, celanaku dan celana dalamnya. “Kita ke dalam kamar yuk!” ajaknya setelah kami berdua sama-sama bugil, “Terserah kaulah,” kataku,
“Yang penting kau akan kupuaskan.” Tak kusangka ia berani menarik penisku sambil berciuman, dan perlahan-lahan kami berjalan menuju kamarnya. “Ben, kamu tiduran dech, kita pake ’69′ mau tidak?” katanya sambil mendorongku ke kasurnya. Ia mulai menindihku, didekatkan vaginanya ke mukaku sementara penisku diemutnya, aku mulai mencium-cium vaginanya yang sudah basah itu, dan aroma kewanitaannya membuatku semakin bersemangat untuk langsung memainkan klitorisnya.
Perlahan ia membuka roknya, celanaku dan celana dalamnya. “Kita ke dalam kamar yuk!” ajaknya setelah kami berdua sama-sama bugil, “Terserah kaulah,” kataku,
“Yang penting kau akan kupuaskan.” Tak kusangka ia berani menarik penisku sambil berciuman, dan perlahan-lahan kami berjalan menuju kamarnya. “Ben, kamu tiduran dech, kita pake ’69′ mau tidak?” katanya sambil mendorongku ke kasurnya. Ia mulai menindihku, didekatkan vaginanya ke mukaku sementara penisku diemutnya, aku mulai mencium-cium vaginanya yang sudah basah itu, dan aroma kewanitaannya membuatku semakin bersemangat untuk langsung memainkan klitorisnya.
Tak lama setelah kumasukkan lidahku, kutemukan klitorisnya lalu aku
menghisap, menjilat dan kadang kumainkan dengan lidahku, sementara
tanganku bermain di dadanya. Tak lama kemudian ia melepaskan emutannya.
“Jangan hentikan Ben.. Ach.. percepat Ben, aku mau keluar nich! ach..
ach.. aachh.. Ben.. aku ke.. luar,” katanya berbarengan dengan
menyemprotnya cairan kental dari vaginanya. Dankemudian dia lemas dan
tiduran di sebelahku.
“Lus, sekali lagi yah, aku belum keluar nich,” pintaku.
“Bentar dulu yach, aku lagi capek nich,” jelasnya.
“Bentar dulu yach, aku lagi capek nich,” jelasnya.
Aku tidak peduli kata-katanya, kemudian aku mulai mendekati vaginanya.
“Lus, aku masukkin sekarang yach,” kataku sambil memasukkan penisku perlahan-lahan.
Kelihatannya Lusi sedang tidak sadarkan diri, dia hanya terpejam coba untuk beristirahat. Vagina Lusi masih sempit sekali, penisku dibuat cuma diam mematung di pintunya. Perlahan kubuka dengan tangan dan terus kucoba untuk memasukkannya, dan akhirnya berhasil penisku masuk setengahnya, kira-kira 7 cm.
“Lus, aku masukkin sekarang yach,” kataku sambil memasukkan penisku perlahan-lahan.
Kelihatannya Lusi sedang tidak sadarkan diri, dia hanya terpejam coba untuk beristirahat. Vagina Lusi masih sempit sekali, penisku dibuat cuma diam mematung di pintunya. Perlahan kubuka dengan tangan dan terus kucoba untuk memasukkannya, dan akhirnya berhasil penisku masuk setengahnya, kira-kira 7 cm.
“Jangan Ben.. entar aku hamil!” katanya tanpa berontak.
“Kamu udah mens belom?” tanyaku.
“Udah, baru kemaren, emang kenapa?” katanya.
“Kamu udah mens belom?” tanyaku.
“Udah, baru kemaren, emang kenapa?” katanya.
Sambil aku masukkan penisku yang setengah, aku jawab pertanyaannya,
“Kalau gitu kamu kagak bakal hamil.”
“Ach.. ach.. ahh..! sakit Ben, a.. ach.. ahh, pelan-pelan, aa.. aach.. aachh..!” katanya berteriak nikmat.
“Tenang aja cuma sebentar kok, Lus mending doggy style dech!” kataku tanpa melepaskan penis dan berusaha memutar tubuhnya.
Ia menuruti kata-kataku, lalu mulai kukeluar-masukkan penisku dalam vaginanya dan kurasa ia pun mulai terangsang kembali, karena sekarang ia merespon gerakan keluar-masukku dengan menaik-turunkan pinggulnya.
“Ach.. ach.. ahh..! sakit Ben, a.. ach.. ahh, pelan-pelan, aa.. aach.. aachh..!” katanya berteriak nikmat.
“Tenang aja cuma sebentar kok, Lus mending doggy style dech!” kataku tanpa melepaskan penis dan berusaha memutar tubuhnya.
Ia menuruti kata-kataku, lalu mulai kukeluar-masukkan penisku dalam vaginanya dan kurasa ia pun mulai terangsang kembali, karena sekarang ia merespon gerakan keluar-masukku dengan menaik-turunkan pinggulnya.
“Ach.. a.. aa ach..” teriaknya.
“Sakit lagi Ben.. a.. aa.. ach..”
“Tahan aja, cuma sebentar kok,” kataku sambil terus bergoyang dan meremas-remas buah dadanya.
“Sakit lagi Ben.. a.. aa.. ach..”
“Tahan aja, cuma sebentar kok,” kataku sambil terus bergoyang dan meremas-remas buah dadanya.
“Ben,. ach pengen.. ach.. a.. keluar lagi Ben..” katanya.
“Tunggu sebentar yach, aku juga pengen nich,” balasku.
“Cepetan Ben, enggak tahan nich,” katanya semakin menegang.
“A.. ach.. aachh..! yach kan keluar.”
“Tunggu sebentar yach, aku juga pengen nich,” balasku.
“Cepetan Ben, enggak tahan nich,” katanya semakin menegang.
“A.. ach.. aachh..! yach kan keluar.”
“Aku juga Say..” kataku semakin kencang menggenjot dan akhirnya setidaknya enam tembakan spermaku di dalam vaginanya.
Kucabut penisku dan aku melihat seprei, apakah ada darahnya atau tidak? tapi tenyata tidak.
“Lus kamu enggak perawan yach,” tanyaku.
“Lus kamu enggak perawan yach,” tanyaku.
“Iya Ben, dulu waktu lagi masturbasi nyodoknya kedaleman jadinya pecah dech,” jelasnya.
“Ben ingat loh, jangan bilang siapa-siapa, ini rahasia kita aja.””Oh tenang aja aku bisa dipercaya kok, asal lain kali kamu mau lagi.”
“Siapa sih yang bisa nolak ‘Beni Junior’,” katanya mesra.
“Ben ingat loh, jangan bilang siapa-siapa, ini rahasia kita aja.””Oh tenang aja aku bisa dipercaya kok, asal lain kali kamu mau lagi.”
“Siapa sih yang bisa nolak ‘Beni Junior’,” katanya mesra.
Setelah saat itu setidaknya seminggu sekali aku selalu melakukan ML
dengan Lusi, terkadang aku yang memang sedang ingin atau terkadang juga
Lusi yang sering ketagihan, yang asyik sampai saat ini kami selalu
bermain di rumah tanpa ada seorang pun yang tahu, kadang tengah malam
aku ke kamar Lusi atau sebaliknya, kadang juga saat siang pulang sekolah
kalau tidak ada orang di rumah.
Kali ini kelihatannya Lusi lagi ingin, sejak di sekolah ia terus
menggodaku, bahkan ia sempat membisikkan kemauannya untuk ML siang ini
di rumah, tapi malangnya siang ini ayah dan ibu sedang ada di rumah
sehingga kami tak jadi melakukan ini. Aku menjanjikan nanti malam akan
main ke kamarnya, dan ia mengiyakan saja, katanya asal bisa ML denganku
hari ini ia menurut saja kemauanku.
Ternyata sampai malan ayahku belum tidur juga, kelihatannya sedang asyik
menonton pertandingan bola di TV, dan aku pun tidur-tiduran sambil
menunggu ayahku tertidur, tapi malang malah aku yang tertidur duluan.
Dalam mimpiku, aku sedang dikelitiki sesuatu dan berusaha aku tahan,
tapi kemudian sesuatu menindihku hingga aku sesak napas dan kemudian
terbangun.
“Lusi! apa Ayah sudah tidur?” tanyaku melihat ternyata Lusi yang menindihiku dengan keadaan telanjang.
“kamu mulai nakal Ben, dari tadi aku tunggu kamu, kamu tidak datang-datang juga. kamu tau, sekarang sudah jam dua, dan ayah telah tidur sejak jam satu tadi,” katanya mesra sambil memegang penisku karena ternyata celana pendekku dan CD-ku telah dibukanya.
“Yang nakal tuh kamu, Bukannya permisi atau bangunin aku kek,” kataku.
“kamu mulai nakal Ben, dari tadi aku tunggu kamu, kamu tidak datang-datang juga. kamu tau, sekarang sudah jam dua, dan ayah telah tidur sejak jam satu tadi,” katanya mesra sambil memegang penisku karena ternyata celana pendekku dan CD-ku telah dibukanya.
“Yang nakal tuh kamu, Bukannya permisi atau bangunin aku kek,” kataku.
“kamu tidak sadar yach, kamu kan udah bangun, tuh liat udah siap kok,” katanya sambil memperlihatkan penisku.
“Aku emut yach.”
“Aku emut yach.”
Emutanya kali ini terasa berbeda, terasa begitu menghisap dan kelaparan.
“Lus jangan cepet-cepet dong, kasian ‘Beni Junior’ dong!”
“Aku udah kepengen berat Ben!” katanya lagi.
“Mending seperti biasa, kita pake posisi ’69′ dan kita sama-sama enak,” kataku sembil berputar tanpa melepaskan emutannya kemudian sambil terus diemut.
“Lus jangan cepet-cepet dong, kasian ‘Beni Junior’ dong!”
“Aku udah kepengen berat Ben!” katanya lagi.
“Mending seperti biasa, kita pake posisi ’69′ dan kita sama-sama enak,” kataku sembil berputar tanpa melepaskan emutannya kemudian sambil terus diemut.
Aku mulai menjilat-jilat vaginanya yang telah basah sambil tanganku
memencet-mencet payudaranya yang semakin keras, terus kuhisap vaginanya
dan mulai kumasukkan lidahku untuk mencari-cari klitorisnya.
“Aach.. achh..” desahnya ketika kutemukan klitorisnya.
“Ben! kamu pinter banget nemuin itilku, a.. achh.. ahh..”
“Aach.. achh..” desahnya ketika kutemukan klitorisnya.
“Ben! kamu pinter banget nemuin itilku, a.. achh.. ahh..”
“kamu juga makin pinter ngulum ‘Beni’ kecil,” kataku lagi.
“Ben, kali ini kita tidak usah banyak-banyak yach, aa.. achh..” katanya sambil mendesah.
“Ben, kali ini kita tidak usah banyak-banyak yach, aa.. achh..” katanya sambil mendesah.
“Cukup sekali aja nembaknya, taapi.. sa.. ma.. ss.. sa.. ma.. maa ac.. ach..” katanya sambil menikmati jilatanku.
“Tapi Ben aku.. ma.. u.. keluar nich! Ach.. a.. aahh..” katanya sambil menegang kemudian mengeluarkan cairan dari vaginanya.
“Tapi Ben aku.. ma.. u.. keluar nich! Ach.. a.. aahh..” katanya sambil menegang kemudian mengeluarkan cairan dari vaginanya.
“Kayaknya kamu harus dua kali dech!” kataku sambil merubah posisi.
“Ya udah dech, tapi sekarang kamu masukin yach,” katanya lagi.
“Bersiaplah akan aku masukkan ini sekarang,” kataku sambil mengarahkan penisku ke vaginanya.
“Siap-siap yach!”
“Ya udah dech, tapi sekarang kamu masukin yach,” katanya lagi.
“Bersiaplah akan aku masukkan ini sekarang,” kataku sambil mengarahkan penisku ke vaginanya.
“Siap-siap yach!”
“Ayo dech,” katanya.
“Ach.. a.. ahh..” desahnya ketika kumasukkan penisku.
“Pelan-pelan dong!”
“Ach.. a.. ahh..” desahnya ketika kumasukkan penisku.
“Pelan-pelan dong!”
“Inikan udah pelan Lus,” kataku sambil mulai bergoyang.
“Lus, kamu udah terangsang lagi belon?” tanyaku.
“Bentar lagi Ben,” katanya mulai menggoyangkan pantatnya untuk mengimbangiku, dan kemudian dia menarik kepalaku dan memitaku untuk sambil menciumnya.
“Lus, kamu udah terangsang lagi belon?” tanyaku.
“Bentar lagi Ben,” katanya mulai menggoyangkan pantatnya untuk mengimbangiku, dan kemudian dia menarik kepalaku dan memitaku untuk sambil menciumnya.
“Sambil bercumbu dong Ben!”
Tanpa disuruh dua kali aku langsung mncumbunya, dan aku betul-betul menikmati permainan lidahnya yang semakin mahir.
Tanpa disuruh dua kali aku langsung mncumbunya, dan aku betul-betul menikmati permainan lidahnya yang semakin mahir.
“Lus kamu udah punya pacar belom?” tanyaku.”Aku udah tapi baru abis putus,” katanya sambil mendesah.
“Ben pacar aku itu enggak tau loh soal benginian, cuma kamu loh yang beginian sama aku.”
“Ach yang bener?” tanyaku lagi sambil mempercepat goyangan.
“Ben pacar aku itu enggak tau loh soal benginian, cuma kamu loh yang beginian sama aku.”
“Ach yang bener?” tanyaku lagi sambil mempercepat goyangan.
“Ach.. be.. ner.. kok Ben, a.. aa.. ach.. achh,” katanya terputus-putus.
“Tahan aja, atau kamu mau udahan?” kataku menggoda.
“Jangan udahan dong, aku baru kamu bikin terangsang lagi, kan kagak enak kalau udahan, achh.. aa.. ahh.. aku percepat yach Ben,” katanya.
“Tahan aja, atau kamu mau udahan?” kataku menggoda.
“Jangan udahan dong, aku baru kamu bikin terangsang lagi, kan kagak enak kalau udahan, achh.. aa.. ahh.. aku percepat yach Ben,” katanya.
Kemudian mempercepat gerakan pinggulnya.
“Kamu udah ngerti gimana enaknya, bentar lagi kayaknya aku bakal keluar dech,” kataku menyadari bahwa sepermaku sudah mengumpul di ujung.
“Achh.. ach.. bentar lagi nih.”
“Kamu udah ngerti gimana enaknya, bentar lagi kayaknya aku bakal keluar dech,” kataku menyadari bahwa sepermaku sudah mengumpul di ujung.
“Achh.. ach.. bentar lagi nih.”
“Tahan Ben!” katanya sambil mengeluarkan penisku dari vaginanya dan kemudian menggulumnya sambil tanganya mamainkan klitorisnya.
“Aku juga Ben, bantu aku cari klitorisku dong!” katanya menarik tanganku ke vaginanya.
“Aku juga Ben, bantu aku cari klitorisku dong!” katanya menarik tanganku ke vaginanya.
Sambil penisku terus dihisapnya kumainkan klitorisnya dengan tanganku dan..
“Achh.. a.. achh.. achh.. ahh..” desahku sambil menembakkan spermaku dalam mulutnya.
“Aku juga Ben..” katanya sambil menjepit tanganku dalam vaginanya.
“Ach.. ah.. aa.. ach..” desahnya.
“Achh.. a.. achh.. achh.. ahh..” desahku sambil menembakkan spermaku dalam mulutnya.
“Aku juga Ben..” katanya sambil menjepit tanganku dalam vaginanya.
“Ach.. ah.. aa.. ach..” desahnya.
“Aku tidur di sini yach, nanti bangunin aku jam lima sebelum ayah
bagun,” katanya sambil menutup mata dan kemudian tertidur, di sampingku.
Tepat jam lima pagi aku bangun dan membangunkanya, kemudian ia bergegas
ke kamar madi dan mempersiapkan diri untuk sekolah, begitu juga dengan
aku. Yang aneh siang ini tidak seperti biasanya Lusi tidak pulang
bersamaku karena ia ada les privat, sedangkan di rumah cuma ada Mbak
Riri, dan anehnya siang-siang begini Mbak Riri di rumah memakai kaos
ketat dan rok mini seperti sedang menunggu sesuatu.
———-
“Siang Ben! baru pulang? Lusi mana?” tanyanya.
“Lusi lagi les, katanya bakal pulang sore,” kataku, “Loh Mbak sendiri kapan pulang? katanya dari Solo yach?”
“Aku pulang tadi malem jam tigaan,” katanya.
“Lusi lagi les, katanya bakal pulang sore,” kataku, “Loh Mbak sendiri kapan pulang? katanya dari Solo yach?”
“Aku pulang tadi malem jam tigaan,” katanya.
“Ben, tadi malam kamu teriak sendirian di kamar ada apa?”
Wah gawat sepertinya Mbak Riri dengar desahannya Lusi tadi malam.
“Ach tidak kok, cuma ngigo,” kataku sambil berlalu ke kamar.
Wah gawat sepertinya Mbak Riri dengar desahannya Lusi tadi malam.
“Ach tidak kok, cuma ngigo,” kataku sambil berlalu ke kamar.
“Ben!” panggilnya, “Temenin Mbak nonton VCD dong, Mbak males nich nonton sendirian,” katanya dari kamarnya.
“Bentar!” kataku sambil berjalan menuju kamarnya, “Ada film apa Mbak?” tanyaku sesampai di kamarnya.
“Liat aja, nanti juga tau,” katanya lagi.
“Bentar!” kataku sambil berjalan menuju kamarnya, “Ada film apa Mbak?” tanyaku sesampai di kamarnya.
“Liat aja, nanti juga tau,” katanya lagi.
“Mbak lagi nungguin seseorang yach?” tanyaku.
“Mbak, lagi nungguin kamu kok,” katanya datar, “Tuh liat filmnya udah mulai.”
“Mbak, lagi nungguin kamu kok,” katanya datar, “Tuh liat filmnya udah mulai.”
“Loh inikan..?” kataku melihat film BF yang diputarnya dan tanpa
meneruskan kata-kataku karena melihat ia mendekatiku. Kemudian ia mulai
mencium bibirku.
“Mbak tau kok yang semalam,” katanya, “Kamu mau enggak ngelayanin aku, aku lebih pengalaman dech dari Lusi.”
Wah pucuk di cinta ulam tiba, yang satu pergi datang yang lain.
“Mbak tau kok yang semalam,” katanya, “Kamu mau enggak ngelayanin aku, aku lebih pengalaman dech dari Lusi.”
Wah pucuk di cinta ulam tiba, yang satu pergi datang yang lain.
“Mbak, aku kan adik yang berbakti, masak nolak sich,” godaku sambil
tangan kananku mulai masuk ke dalam rok mininya menggosok-gosok
vaginanya, sedangkan tangan kiriku masuk ke kausnya dan memencet-mencet
payudaranya yang super besar.
“Kamu pinter dech, tapi sayang kamu nakal, pinter cari kesempatan,” katanya menghentikan ciumannya dan melepaskan tanganku dari dada dan vaginanya.
“Mbak mau ngapain, kan lagi asyik?” tanyaku.”Kamu kagak sabaran yach, Mbak buka baju dulu terus kau juga, biar asikkan?” katanya sambil membuka bajunya.
“Kamu pinter dech, tapi sayang kamu nakal, pinter cari kesempatan,” katanya menghentikan ciumannya dan melepaskan tanganku dari dada dan vaginanya.
“Mbak mau ngapain, kan lagi asyik?” tanyaku.”Kamu kagak sabaran yach, Mbak buka baju dulu terus kau juga, biar asikkan?” katanya sambil membuka bajunya.
Aku juga tak mau ketinggalan, aku mulai membuka bajuku sampai pada akhirnya kami berdua telanjang bulat.
“Tubuh Mbak bagus banget,” kataku memperhatikan tubuhnya dari atas
sampai ujung kaki, benar-benar tidak ada cacat, putih mulus dan sekal.
Ia langsung mencumbuku dan tangan kanannya memegang penisku, dan mengarahkan ke vaginanya sambil berdiri.
“Aku udah enggak tahan Ben,” katanya.
Ia langsung mencumbuku dan tangan kanannya memegang penisku, dan mengarahkan ke vaginanya sambil berdiri.
“Aku udah enggak tahan Ben,” katanya.
Kuhalangi penisku dengan tangan kananku lalu kumainkan vaginanya dengan tangan kiriku.
“Nanti dulu ach, beginikan lebih asik.”
“Nanti dulu ach, beginikan lebih asik.”
“Ach.. kamu nakal Ben! pantes si Lusi mau,” katanya mesra.
“Ben..! Mbak..! lagi dimana kalian?” terdengar suara Lusi memanggil dari luar.
“Hari ini guru lesnya tidak masuk jadi aku dipulangin, kalian lagi dimana sich?” tanyanya sekali lagi.
“Masuk aja Lus, kita lagi pesta nich,” kata Mbak Riri.
“Hari ini guru lesnya tidak masuk jadi aku dipulangin, kalian lagi dimana sich?” tanyanya sekali lagi.
“Masuk aja Lus, kita lagi pesta nich,” kata Mbak Riri.
“Mbak! Entar kalau Lusi tau gimana?” tanyaku.
“Ben jangan panggil Mbak, panggil aja Riri,” katanya dan ketika itu aku melihat Lusi di pintu kamar sedang membuka baju.
“Rir, aku ikut yach!” pinta Lusi sambil memainkan vaginanya.
“Ben jangan panggil Mbak, panggil aja Riri,” katanya dan ketika itu aku melihat Lusi di pintu kamar sedang membuka baju.
“Rir, aku ikut yach!” pinta Lusi sambil memainkan vaginanya.
“Ben kamu kuat nggak?” tanya Riri.
“Tenang aja aku kuat kok, lagian kasian tuch Lusi udah terangsang,” kataku.
“Lus cepet sinih emut ‘Beni Junior’,” ajakku.
“Tenang aja aku kuat kok, lagian kasian tuch Lusi udah terangsang,” kataku.
“Lus cepet sinih emut ‘Beni Junior’,” ajakku.
Tanpa menolak Lusi langsung datang mengemut penisku.
“Mending kita tiduran, biar aku dapet vaginamu,” kataku pada Riri.
“Ayo dech!” katanya kemudian mengambil posisi.
“Mending kita tiduran, biar aku dapet vaginamu,” kataku pada Riri.
“Ayo dech!” katanya kemudian mengambil posisi.
Riri meletakkan vaginanya di atas kepalaku, dan kepalanya menghadap vagina Lusi yang sedang mengemut penisku.
“Lus, aku maenin vaginamu,” katanya.
Tanpa menunggu jawaban dari Lusi ia langsung bermain di vaginanya.Permainan ini berlangsung lama sampai akhirnya Riri menegangkan pahanya, dan.. “Ach.. a.. aach.. aku keluar..” katanya sambil menyemprotkan cairan di vaginanya.
“Lus, aku maenin vaginamu,” katanya.
Tanpa menunggu jawaban dari Lusi ia langsung bermain di vaginanya.Permainan ini berlangsung lama sampai akhirnya Riri menegangkan pahanya, dan.. “Ach.. a.. aach.. aku keluar..” katanya sambil menyemprotkan cairan di vaginanya.
“Sekarang ganti Lusi yach,” kataku.
Kemudian aku bangun dan mengarahkan penisku ke vaginanya dan masuk perlahan-lahan.
“Ach.. aach..” desah Lusi.
Kemudian aku bangun dan mengarahkan penisku ke vaginanya dan masuk perlahan-lahan.
“Ach.. aach..” desah Lusi.
“Kamu curang, Lusi kamu masukin, kok aku tidak?” katanya.
“Abis kamu keluar duluan, tapi tenang aja, nanti abis Lusi keluar kamu aku masukin, yang penting kamu merangsang dirimu sendiri,” kataku.
“Yang cepet dong goyangnya!” keluh Lusi.
“Abis kamu keluar duluan, tapi tenang aja, nanti abis Lusi keluar kamu aku masukin, yang penting kamu merangsang dirimu sendiri,” kataku.
“Yang cepet dong goyangnya!” keluh Lusi.
Kupercepat goyanganku, dan dia mengimbanginya juga.
“Kak, ach.. entar lagi gant.. a.. ach.. gantian yach, aku.. mau keluar ach.. aa.. a.. ach..!” desahnya, kemudian lemas dan tertidur tak berdaya.
“Kak, ach.. entar lagi gant.. a.. ach.. gantian yach, aku.. mau keluar ach.. aa.. a.. ach..!” desahnya, kemudian lemas dan tertidur tak berdaya.
“Ayo Ben tunggu apa lagi!” kata Riri sambil mengangkang mampersilakan penisku untuk mencoblosnya.
“Aku udah terangsang lagi.”
“Aku udah terangsang lagi.”
Tanpa menunggu lama aku langsung mencoblosnya dan mencumbunya.
“Gimana enak penisku ini?” tanyaku.
“Penis kamu kepanjangan,” katanya, “tapi enak!”.
“Gimana enak penisku ini?” tanyaku.
“Penis kamu kepanjangan,” katanya, “tapi enak!”.
“Kayaknya kau nggak lama lagi dech,” kataku.
“Sama, aku juga enggak lama lagi,” katanya, “Kita keluarin sama-sama yach!” terangnya.
“Di luar apa di dalem?” tanyaku lagi.
“Sama, aku juga enggak lama lagi,” katanya, “Kita keluarin sama-sama yach!” terangnya.
“Di luar apa di dalem?” tanyaku lagi.
“Ach.. a.. aach.. di.. dalem.. aja..” katanya tidak jelas karena sambil mendesah.
“Maksudku, ah.. ach.. di dalem aja.. aah.. ach.. bentar lagi..”
“Maksudku, ah.. ach.. di dalem aja.. aah.. ach.. bentar lagi..”
“Aku.. keluar.. ach.. achh.. ahh..” desahku sambil menembakkan spermaku.
“Ach.. aach.. aku.. ach.. juga..” katanya sambil menegang dan aku merasakan cairan membasahi penisku dalam vaginanya.
“Ach.. aach.. aku.. ach.. juga..” katanya sambil menegang dan aku merasakan cairan membasahi penisku dalam vaginanya.
Akhirnya kami bertiga tertidur di lantai dan kami bangun pada saat bersamaan.
“Ben aku mandi dulu yach, udah sore nich.”
“Aku juga ach,” kataku.
“Ben aku mandi dulu yach, udah sore nich.”
“Aku juga ach,” kataku.
“Ben, Lus, lain kali lagi yach,” pinta Riri.
“Itu bisa diatur, asal lagi kosong kayak gini, ya nggak Ben!” kata Lusi.
“Kapan aja kalian mau aku siap,” kataku.
“Itu bisa diatur, asal lagi kosong kayak gini, ya nggak Ben!” kata Lusi.
“Kapan aja kalian mau aku siap,” kataku.
“Kalau gitu kalian jangan mandi dulu, kita main lagi yuk!” kata Riri mulai memegang penisku.
Akhirnya kami main lagi sampai malam dan kebetulan ayah dan ibu telepon
dan mengatakan bahwa mereka pulangnya besok pagi, jadi kami lebih bebas
bermain, lagi dan lagi. Kemudian hari selanjutya kami sering bermain
saat situasi seperti ini, kadang tengah malam hanya dengan Riri atau
hanya Lusi. Oh bapak tiri, ternyata selain harta banyak, kamu juga punya
dua anak yang siap menemaniku kapan saja, ohh nikmatnya hidup ini.
Itulah cerita dewasa yang bisa diberikan oleh berita terbaru kali ini,
semoga saja anda bisa mengambil semua hikmah yang terkandung didalam
cerita dewasa tersebut, perlu diingat cerita ini khusus bagi anda yang
sudah dewasa sekian dan terima kasih.
Ngentot Sama Kakak Sepupu Bohay Karena Film Horor
Cerita dewasa / Cerita sex | Perkenalkan nama gw charly(nama samaran).gw mau ceritain pengalaman gw beberapa tahun yang lalu tepatnya tahun 2006.
cerita ini berawal ketika gw masuk SMA di Kota A,di sana gw d titipin oleh ortu gw ke tante dan om gw.tante dan om gw ini pnya anak yang umurnya 2 tahun lebih tua dari gw sebut saja namanya Nana(tingginya kira" 160cman aj,badannya putih,dengan dada yang padat berisi dan punya muka yang cantik dan imut).Pada itu hari sabtu om&tante gw bilang ia mau pergi keluar kota dan balik lagi pd hari senin pagi jd gw d suruh jagain rumah sakalian temenin kakak gw.Selang beberapa saat jam sudah menunjukkan pukul 5 sore setelah kepergian
om&tante,tiba"kk gw menetuk pintu kamar gww dan bilang dia mau jalan sama temen"nya(biasalah malam minggu)jd skrng gw tinggal d rumah sendirian.karena gw gak ad janji dengan temen"untuk jlan d hari itu maka ggwmutusin untuk tetep diam di rumah dan maen game online kesayangan gw.setelah beberapa waktu berlalu waktu udah menunjukin pukul 8 malam,dan gw mutusin untuk cari makan d luar.setelah gw udah makan dan kenyang gw langsung gowes aje k rumah,eh ternyata dan ternyata kk gw dengan muka masem udah nunggu d depan rumah lalu dia nyamperin gw deh,tanpa sengaja ia terpeleset karena lantai yang licin dan gw refleks aj nangkap dan ternyata eh ternyata tangan gw nyentuh tuh nenen gedenya yg kira"ukurannya 36C.
setelah itu iya langsung bangun dan ngomel"k gw karena ia udah nunggu lama di luar nungguin gw.Lalu gw langsung buka pintu rumah,masuk kamar dan lanjutin maen game,tak lama kemudian ad yang mengetuk pintu,dan ternyta itu kk yang dengan hanya menggunakan tanktop putih tanpa bra dan celana pendek sepaha masuk dan dia minta bantuin gw buat bikinin tugasnya karena laptonya yg agak hank.
Setelah beberapa lama gue ngetikin tugasnya gw nengong k belakang kk gw malah terbaring pulas tidur d atas kasur gw,setelah gw samperin dia,muncul eh ide iseng gw ,gw elus"tuh pahanya yg putih mulus tanpabulu sedikit pun dan sekali"gw ngeremse nenennya yg gede itu dan gw tersentak terkejut karena dia terbangun dan gw pura"deh ngebangunin buat ngasih tugas dia yg udah selesai gw kerjain.Lalu dia bangun dan pergi ke kamarnya.Dengan otong yang masih berdiri tegang ini gw putuskan untuk tidur.
Keesokan harinya d hari minggu gw terbangun karena mendengar sura pintu kamar terbuka,ternyata itu kk gw yang ngajakin beli makan d luar.
setelah gw mandi and siap"pergideh tuh gw ama kk gw dengan motor cbr gw,di perjalan gw sesekali ngerem mendadak dan otomatis nenen yg gede itu mengenai punggung gw .
setelah selesai berburu makananpun kami pulang,dan kk gw ngajakin tuk nntn film horor tuh kan dia demen ama yg namanya film horor walaupun takut,makanya die ngajakin gw.setelah gw masuk kamrnya dia lalu matiin lalmu dan gw duduk deh di sofa sambil bwa snack,sudah seperampat jalan film d putar mulailah adegan"horor dimulaim dan kk gw malam ketakunan dan ia lalu menutup muka dan rebahan d paha gw karena takut.setelah setengah jalan film di putar mualailah adegan"hot dimana si cowo bersetubuh dgn si cewe hantu,d situ otog gw muali bedirituh dan kk gw sedanng seriusnya nntn tuh film,tiba"si cewek d film itu nampakin wujud hantunya dan refleks kk gw langsung takut dan langsung menunduk k bagian paha gw dan tertindihlah si otong yg sedang ngeceng .
Muka gw pun merem melek nahan rasa nyeri d kontol gw,tp kk gw tetep gak peduli dan ia pun ttp dlm posisi menindihkan mukanya d deket selengkangan gw sampai film brakhir.dan setelah film brakhir,kk gw nanya kpd gw apan tuh tdi yg nonjol dan gw dgn muka malu bilang k dia bahwa itu adek gw yg lgi bediri,dan sontak kk gw terkejut dan minta maaf,lalu ia matiin tuh tdi dvd yang d putar dan langsung cerita k gw tentang td tuh film.dan dia tanya k gw td pass adagan hot kok gw serius banget liatnya,lalu dia nyengir dan ngejel gw:
kk:"char lo kepengen ya kayk d film tadi?"
gw:"hah?kk ini apa"an sih?"(padahal dlm hati gw mau bilang iya)
kk:"hayo jujur aja?"
gw:"emangnya knp kk mauya gituan sma aku?"(dengan polosnya aku bertanya)
kk:"memangnya kamu belum pernah gituan ap sma pcr kamu?"
gw:"ya gak lah kak paling cuman sebatas pegang,klo kk sendiri?"
kk:"hmmm,pernah tp gak d masukin"
gw:'kk mau gak ajarin aku"
kkterdiam sejenak dan mikir")
gw:"ayolah kak gmna?mau/gak??????"
Tiba" kk gw bangkit dari tempat tidur dan menuju k wc,dan gw mula putus asa,dan kembali k kamar gw lalu tdrn sambil nntn tv.
selang 10 menitan tiba"pintu kamr gw kebuka dan gw liat kk gw gak pake apa"cuman berbalut kan handuk langsung menyamperin gw dan langsung membuka handuknya,maka terpampanglah sus yg gede itu dengan puting yg berwarna kemerah mudaan dan bulu" yang halus dan jarang menghiasi vaginanya.
langsung deh dia bilang k gw"katanya mmau minta ajarin,ayo cpt buka bajunya",refleks mendengear itu gw langsung membuka baju dan tertinggallah cd saja.
kk gw lansung mencium bibirku dan melumatnya habis'an,dan setelah 5 menit berciuman gw lalu isep dehtuh nenen sekuat"nya ampe memerah,lalu gw kembali menciumnya dari bibir turun keleher lalu susunya,perut dan turunlah keselengkangannya yang merah dan harum itu,gw langsung jilat ajh tuh,dan sekali"gw isep"klitorisnya sampe'ia menggeliat kyak cacing kena habu ajh
setelah puas menggilatin meqinya lalu gw suruh dia nungging dan gw masukin si otong perlahan"dan kk gw bilang:
kk:"nah tuh jago mainnya?"
gw:"yaiyalah inikan hasil dr belajar dr film"porno y gw tonton"
kk:"hati"ya soalnya kk masih Perawan"
gw:"iya<klo sakit bilang ajh"
dan gw masuk kin perlahan'dan bless masuklah semuanya k dlm vagina kk gw,otong gw rasanya berdenyut"seperti di isap"gw diamin sejenak tuh otong d dlm vagina kk gw,alu e cium lagi bibirnya dan perlahan"mulai gw pompa otong d dlm vaginanya kk gw,ia mulai terlihat keenakan.
setelah 10 menit dgn gaya ini kami berganti posisi dgn gw d bawah dan kk d atas seperti gw WOT
lalu kk memasukkan otong gw perlahan" dan bless masuklah si otong dan perlahan kk turun naik sambil mendesah ah....ah.............hem......
.....ouh.....
sambil naik tirin lalu gw ngeremes"tuh nenen yang gede,sampai akhirnrya kk klimaks dan gw gak mau kalah langsung gw baringan dia d kasur dan gw kang'intuh sampe keliatan betu vaginanya dan langsung gw masukin otong k dlm vaginaya,setelah 15 menin gw mempompa si otong mulai berdenyut mau menemburkan lahar dputihnya,dan kk gw bilang keluarinnya di dalem ajh,dan gw mengerang kenikmatan,ah.ouh......a....aaaaahhhhhhhhhhh.
setelah gw muncratin semuanya di dlm,gw lalu baringan d sampping kk gw lalu mengecup bibirnya,lalu kami tertidur.setelah terbangun gw iat udah pukul 5 sore dan gw pun langsung bangun dan kekamar mandi yg ternyata eh taernyata ad kk gw sedang mandi dan pitunya gak d tutup,langsung aj deh gue join,dan kami pun melakukannya lagi sampai selesai mandi.setelah mandi kamipun jalan cari makan layaknya dua sejoli yang sedang memadu asmara,sepulangnya dr jln kamipun tidur berdua dan melakukannya sampai pagi menjelang.sepulangnya om&tante kami bersikap seperti biasa dan kadang"melakukannya kembali kalau ad je sempatan.
cerita ini berawal ketika gw masuk SMA di Kota A,di sana gw d titipin oleh ortu gw ke tante dan om gw.tante dan om gw ini pnya anak yang umurnya 2 tahun lebih tua dari gw sebut saja namanya Nana(tingginya kira" 160cman aj,badannya putih,dengan dada yang padat berisi dan punya muka yang cantik dan imut).Pada itu hari sabtu om&tante gw bilang ia mau pergi keluar kota dan balik lagi pd hari senin pagi jd gw d suruh jagain rumah sakalian temenin kakak gw.Selang beberapa saat jam sudah menunjukkan pukul 5 sore setelah kepergian
om&tante,tiba"kk gw menetuk pintu kamar gww dan bilang dia mau jalan sama temen"nya(biasalah malam minggu)jd skrng gw tinggal d rumah sendirian.karena gw gak ad janji dengan temen"untuk jlan d hari itu maka ggwmutusin untuk tetep diam di rumah dan maen game online kesayangan gw.setelah beberapa waktu berlalu waktu udah menunjukin pukul 8 malam,dan gw mutusin untuk cari makan d luar.setelah gw udah makan dan kenyang gw langsung gowes aje k rumah,eh ternyata dan ternyata kk gw dengan muka masem udah nunggu d depan rumah lalu dia nyamperin gw deh,tanpa sengaja ia terpeleset karena lantai yang licin dan gw refleks aj nangkap dan ternyata eh ternyata tangan gw nyentuh tuh nenen gedenya yg kira"ukurannya 36C.
setelah itu iya langsung bangun dan ngomel"k gw karena ia udah nunggu lama di luar nungguin gw.Lalu gw langsung buka pintu rumah,masuk kamar dan lanjutin maen game,tak lama kemudian ad yang mengetuk pintu,dan ternyta itu kk yang dengan hanya menggunakan tanktop putih tanpa bra dan celana pendek sepaha masuk dan dia minta bantuin gw buat bikinin tugasnya karena laptonya yg agak hank.
Setelah beberapa lama gue ngetikin tugasnya gw nengong k belakang kk gw malah terbaring pulas tidur d atas kasur gw,setelah gw samperin dia,muncul eh ide iseng gw ,gw elus"tuh pahanya yg putih mulus tanpabulu sedikit pun dan sekali"gw ngeremse nenennya yg gede itu dan gw tersentak terkejut karena dia terbangun dan gw pura"deh ngebangunin buat ngasih tugas dia yg udah selesai gw kerjain.Lalu dia bangun dan pergi ke kamarnya.Dengan otong yang masih berdiri tegang ini gw putuskan untuk tidur.
Keesokan harinya d hari minggu gw terbangun karena mendengar sura pintu kamar terbuka,ternyata itu kk gw yang ngajakin beli makan d luar.
setelah gw mandi and siap"pergideh tuh gw ama kk gw dengan motor cbr gw,di perjalan gw sesekali ngerem mendadak dan otomatis nenen yg gede itu mengenai punggung gw .
setelah selesai berburu makananpun kami pulang,dan kk gw ngajakin tuk nntn film horor tuh kan dia demen ama yg namanya film horor walaupun takut,makanya die ngajakin gw.setelah gw masuk kamrnya dia lalu matiin lalmu dan gw duduk deh di sofa sambil bwa snack,sudah seperampat jalan film d putar mulailah adegan"horor dimulaim dan kk gw malam ketakunan dan ia lalu menutup muka dan rebahan d paha gw karena takut.setelah setengah jalan film di putar mualailah adegan"hot dimana si cowo bersetubuh dgn si cewe hantu,d situ otog gw muali bedirituh dan kk gw sedanng seriusnya nntn tuh film,tiba"si cewek d film itu nampakin wujud hantunya dan refleks kk gw langsung takut dan langsung menunduk k bagian paha gw dan tertindihlah si otong yg sedang ngeceng .
Muka gw pun merem melek nahan rasa nyeri d kontol gw,tp kk gw tetep gak peduli dan ia pun ttp dlm posisi menindihkan mukanya d deket selengkangan gw sampai film brakhir.dan setelah film brakhir,kk gw nanya kpd gw apan tuh tdi yg nonjol dan gw dgn muka malu bilang k dia bahwa itu adek gw yg lgi bediri,dan sontak kk gw terkejut dan minta maaf,lalu ia matiin tuh tdi dvd yang d putar dan langsung cerita k gw tentang td tuh film.dan dia tanya k gw td pass adagan hot kok gw serius banget liatnya,lalu dia nyengir dan ngejel gw:
kk:"char lo kepengen ya kayk d film tadi?"
gw:"hah?kk ini apa"an sih?"(padahal dlm hati gw mau bilang iya)
kk:"hayo jujur aja?"
gw:"emangnya knp kk mauya gituan sma aku?"(dengan polosnya aku bertanya)
kk:"memangnya kamu belum pernah gituan ap sma pcr kamu?"
gw:"ya gak lah kak paling cuman sebatas pegang,klo kk sendiri?"
kk:"hmmm,pernah tp gak d masukin"
gw:'kk mau gak ajarin aku"
kkterdiam sejenak dan mikir")
gw:"ayolah kak gmna?mau/gak??????"
Tiba" kk gw bangkit dari tempat tidur dan menuju k wc,dan gw mula putus asa,dan kembali k kamar gw lalu tdrn sambil nntn tv.
selang 10 menitan tiba"pintu kamr gw kebuka dan gw liat kk gw gak pake apa"cuman berbalut kan handuk langsung menyamperin gw dan langsung membuka handuknya,maka terpampanglah sus yg gede itu dengan puting yg berwarna kemerah mudaan dan bulu" yang halus dan jarang menghiasi vaginanya.
langsung deh dia bilang k gw"katanya mmau minta ajarin,ayo cpt buka bajunya",refleks mendengear itu gw langsung membuka baju dan tertinggallah cd saja.
kk gw lansung mencium bibirku dan melumatnya habis'an,dan setelah 5 menit berciuman gw lalu isep dehtuh nenen sekuat"nya ampe memerah,lalu gw kembali menciumnya dari bibir turun keleher lalu susunya,perut dan turunlah keselengkangannya yang merah dan harum itu,gw langsung jilat ajh tuh,dan sekali"gw isep"klitorisnya sampe'ia menggeliat kyak cacing kena habu ajh
setelah puas menggilatin meqinya lalu gw suruh dia nungging dan gw masukin si otong perlahan"dan kk gw bilang:
kk:"nah tuh jago mainnya?"
gw:"yaiyalah inikan hasil dr belajar dr film"porno y gw tonton"
kk:"hati"ya soalnya kk masih Perawan"
gw:"iya<klo sakit bilang ajh"
dan gw masuk kin perlahan'dan bless masuklah semuanya k dlm vagina kk gw,otong gw rasanya berdenyut"seperti di isap"gw diamin sejenak tuh otong d dlm vagina kk gw,alu e cium lagi bibirnya dan perlahan"mulai gw pompa otong d dlm vaginanya kk gw,ia mulai terlihat keenakan.
setelah 10 menit dgn gaya ini kami berganti posisi dgn gw d bawah dan kk d atas seperti gw WOT
lalu kk memasukkan otong gw perlahan" dan bless masuklah si otong dan perlahan kk turun naik sambil mendesah ah....ah.............hem......
sambil naik tirin lalu gw ngeremes"tuh nenen yang gede,sampai akhirnrya kk klimaks dan gw gak mau kalah langsung gw baringan dia d kasur dan gw kang'intuh sampe keliatan betu vaginanya dan langsung gw masukin otong k dlm vaginaya,setelah 15 menin gw mempompa si otong mulai berdenyut mau menemburkan lahar dputihnya,dan kk gw bilang keluarinnya di dalem ajh,dan gw mengerang kenikmatan,ah.ouh......a....aa
setelah gw muncratin semuanya di dlm,gw lalu baringan d sampping kk gw lalu mengecup bibirnya,lalu kami tertidur.setelah terbangun gw iat udah pukul 5 sore dan gw pun langsung bangun dan kekamar mandi yg ternyata eh taernyata ad kk gw sedang mandi dan pitunya gak d tutup,langsung aj deh gue join,dan kami pun melakukannya lagi sampai selesai mandi.setelah mandi kamipun jalan cari makan layaknya dua sejoli yang sedang memadu asmara,sepulangnya dr jln kamipun tidur berdua dan melakukannya sampai pagi menjelang.sepulangnya om&tante kami bersikap seperti biasa dan kadang"melakukannya kembali kalau ad je sempatan.
Kakak Ketagihan Seks Adik Kandung
Cerita Dewasa / Cerita sex | Kakak Ketagihan Seks Adik Kandung - Cerita dewasa
incest sedarah - Nama gue Erlina, saat ini tercatat sebagai mahasiswi
ekonomi Universitas swasta yang ada di Bandung. Ayah gw berasal dari
Bandung, sedangkan ibu gw asli Sukabumi, mereka tinggal di Sukabumi.
Cerita dewasa sedarah ini menceritakan kisah nyataku yang terjadi saat
masih duduk dibangku sekolah, tepatnya saat kelas 1 SMA. Dan skandal
seks tabu ini masih terus berlanjut sampai detik ini! gw terus kecanduan
ngentot ama adik kandung gw sendiri. Sebagai kakak kandung hasrat
hubungan sex dengan adik itu slalu saja gagal kubendung.
Gw anak yang paling tua dari tiga bersaudara. Gw mempunyai satu adik laki-laki dan satu adik perempuan. Umurku berbeda 1 tahun dengan adik lelakiku namu adik perempuanku beda lagi 10 tahun. Kami sangat dimanja oleh orang tua kami, sehingga tingkahku yang tomboy dan suka maksa pun tidak dilarang oleh mereka. Begitupun dengan adikku yang tidak mau disunat walaupun dia sudah kelas 2 SMP.
Waktu kecil, Gw sering mandi bersama bersama adik gw, tetapi sejak dia masuk Sekolah Dasar, kami tidak pernah mandi bersama lagi. Walaupun begitu, Gw masih ingat betapa kecil dan keriputnya penis adik gw. Sejak saat itu, Gw tidak pernah melihat lagi penis adik gw. Sampai suatu hari, Gw sedang asyik telpon dengan teman cewekku. Gw telpon berjam-jam, kadang tawa keluar dari mulutku, kadang kami serius bicara tentang sesuatu, sampai akhirnya Gw rasakan kandung kemihku penuh sekali dan Gw kebelet pengen pipis. Benar-benar kebelet pipis sudah di ujung lah. Cepat-cepat kuletakkan gagang telpon tanpa permisi dulu sama temanku. Gw berlari menuju ke toilet terdekat. Ketika kudorong ternyata sedang dikunci.
hallow..! Siapa di dalam buka dong..! Udah nggak tahan..! Gw berteriak sambil menggedor-gedor
pintu kamar mandi
Iyaaaaaaa..! Wait..! ternyata adikku yang di dalam. Terdengar suaranya dari dalam.
Nggak bisa nunggu..! Cepetan..! kata Gw memaksa.
aduhhhhhhhh..... Gw benar-benar sudah tidak kuat menahan ingin pipis.
kreottttttt..! terbuka sedikit pintu toilet, kepala adikku muncul dari celahnya.
Ada apa sih kak? katanya.
Tanpa menjawab pertanyaannya, Gw langsung nyerobot ke dalam karena sudah tidak tahan. Langsung Gw jongkok, menaikkan rokku dan membuka celana dalamku.
criitttttt keluar air seni dari vagina Gw.
Kulihat adikku yang berdiri di depanku, badannya masih telanjang bulat.
Yeahhhhh..! Sopan dikit napa kak? teriaknya sambil melotot tetap berdiri di depanku.
Waitttt..! Udah nggak kuat nih, kata Gw.
Sebenarnya Gw tidak mau menurunkan pandangan mata Gw ke bawah. Tetapi sialnya, turun juga dan akhirnya kelihatan deh burungnya si adik gw.
hahahahah.. Masih keriput kayak dulu, cuma sekarang agak gede dikit kataku dalam hati.
Gw takut tertangkap basah melihat kontolnya, cepat-cepat kunaikkan lagi mata Gw melihat ke matanya. Eh, ternyata dia sudah tidak melihat ke mata Gw lagi. Sialan..! Dia lihat vagina Gw yang lagi mekar sedang pipis. Cepat-cepat kutekan sekuat tenaga otot di vagina Gw biar cepat selesai pipisnya. Tidak sengaja, kelihatan lagi burungnya yang masih belum disunat itu. Sekarang penisnya kok pelan-pelan semakin gemuk. Makin naik sedikit demi sedikit, tapi masih kelihatan lemas dengan kulupnya masih menutupi helm penisnya.
Sialan nih adikku. Malah ngeliatin lagi, mana belum habis nih air kencing..! Gw bersungut dalam hati.
o0oooo.. Kayak gitu ya Kak..? katanya sambil tetap melihat ke vagina Gw.
Eh kurang ajar Lu ya dik! langsung saja Gw berdiri mengambil gayung dan kulemparkan ke kepalanya.
Kletokkkk..! kepala adikku memang kena pukul, tetapi hasilnya air kencingku kemana-mana, mengenai rok dan celana dalamku.
Ya... basah deh rok kakak... katGw melihat ke rok dan celana dalamku.
Syukurin..! Makanya jangan masuk seenaknya..! katanya sambil mengambil gayung dari tanganku.
Mandi lagi ahh..! lanjutnya sambil menyiduk air dan menyiram badannya.
Terus dia mengambil sabun dan mengusap sabun itu ke badannya.
Waduh.., sialan nih adik gw! sungutku dalam hati.
Waktu itu Gw bingung mau gimana nih. Mau keluar, tapi Gw jijik pake rok dan celana dalam yang basah itu. Akhirnya kuputuskan untuk buka celana dalam dan rokku, lalu pinjam handuk adikku dulu. Setelah salin, baru kukembalikan handuknya.
Udah.., pake aja handuk Gw kak! kata adikku.
Sepertinya dia mengetahui kebingunganku. Kelihatan kontolnya mengkerut lagi.
Jadi lucu lagi gitu..! Hihihi..! dalam hatiku.
Gw lalu membuka celana dalam gw yang warnanya merah muda, lalu dilanjutkan dengan membuka rok. Kelihatan lagi deh memek Gw. Gw takut adikku melihatku dalam keadan seperti itu. Jadi kulihat adik gw. Eh sialan, dia memang memperhatikan Gw yang tanpa celana.
kakak Memek tu emang gemuk kayak gitu ya..? kakakaka..! katanya sambil nyengir.
Sialan, dia menghina vagina Gw, Daripada culun kayak punya lhoo..! kata Gw sambil memukul bahu adik gw.
Eh tiba-tiba dia berkelit, wakzzzzzz..! katanya.
Karena Gw memukul dengan sekuat tenaga, akhirnya Gw terpeleset. Punggungku jatuh ke tubuhnya. Kena deh pantatku ke penisnya.
Iiihhh.., rasanya geli banget..! cepat-cepat kutarik tubuhku sambil bersungut, Huh..! kakak sih..!
kak.. kata Kakak tadi culun, kalau kayak gini culun nggak..? katanya mengacuhkan omonganku sambil menunjuk ke penisnya.
Kulihat penisnya mulai lagi seperti tadi, pelan-pelan semakin gemuk, makin tegak ke arah depan.
Ya.. gitu doang..! Masih kayak anak SD ya..? kata Gw mengejek dia.
Padahal Gw kaget juga, ukurannya bisa bertambah begitu jauh. Ingin juga sih tahu sampai dimana bertambahnya. Iseng Gw tanya, Gedein lagi bisa nggak..? kata Gw sambil mencibir.
Bisa..! Tapi kakak harus bantu dikit dong..! katanya lagi.
Megangin ya..? Wisssss.., ya nggak mau lah..! kataku.
Bukan..! kakak taruh ludah aja di atas kontolku..! jawabnya.
Karena penasaran ingin melihat penis cowok kalau lagi penuh, kucoba ikuti perkataan dia.
Gitu doang kan..? Mau kakak ngeludahin Kamu mah. Dari dulu Kakak pengen ngeludahin Kamu" ujarku
Sialan nih adikku, Gw dikerjain. Kudekatkan kepal Gw ke arah penisnya, lalu Gw mengumpulkan air ludahku. Tapi belum juga Gw membuang ludahku, kulihat penisnya sudah bergerak, kelihatan penisnya naik sedikit demi sedikit. Diameternya makin lama semakin gede, jadi kelihatan semakin gemuk. Dan panjangnya juga bertambah. keren banget melihatnya. Geli di sekujur tubuh melihat itu semua. Tidak lama kepala penisnya mulai kelihatan di antara kulupnya. Perlahan-lahan mendesak ingin keluar. Wahh..! Bukan main perasaan senangku waktu itu. Gw benar-benar asyik melihat helm itu perlahan muncul.
Akhirnya bebas juga kepala penis itu dari halangan kulupnya. Penis adikku sudah tegang sekali. Menunjuk ke arahku. Warnanya kini lebih merah. Gw jadi terangsang melihatnya. Kualihkan pandangan ke adikku.
Hehe... dia ke arahku. Masih culun nggak..? katanya lagi. Hehe..! Macho kan kak! katanya tetap tersenyum.
Tangannya tiba-tiba turun menuju ke selangkanganku. Walaupun Gw terangsang, tentu saja Gw tepis tangan itu.
Apaan sih dik..! kubuang tangannya ke kanan.
Kak..! Please kakkk.. Pegang aja kak... Nggak akan diapa-apain... Gw pengen tahu rasanya megang itu-nya cewek. Cuma itu aja kak.. kata adik gw, kembali tangannya mendekati selangkangan dan mau memegang memek gw.
ehmmmm.. sebenarnya Gw mau jaga image, masa mau sih sama adik sendiri, tapi Gw juga ingin tahu bagaimana rasanya dipegang oleh cowok di memek!hihihii...
Inget..! Jangan digesek-gesekin, taruh aja tanganmu di situ..! akhirnya Gw mengiyakan. Deg-degan juga hati ini.
Tangan adik gw lalu mendekat, bulu kemaluanku sudah tersentuh oleh tangannya. Ihh geli sekali... Gw lihat penisnya sudah keras sekali, kini warnanya lebih kehitaman dibanding dengan sebelumnya. opppssttttt... Hangatnya tangan sudah terasa melingkupi vagina Gw. Geli sekali rasanya saat bibir vagina Gw tersentuh telapak tangannya. Geli-geli nikmat di syaraf vagina Gw. Gw jadi semakin terangsang sehingga tanpa dapat ditahan, vagina Gw mengeluarkan cairan.
Hihihi.. kakak terangsang ya..?
Enak aja... sama adik mah mana bisa terangsang..! jawabku sambil merapatkan selangkangan gw agar cairannya tidak semakin keluar.
Ini basah banget apaan Kak..?
Itu sisa air kencing Kakak tahuuu..! kata Gw berbohong padanya.
Kak... memek tu anget, empuk dan basah ya..?
Tau ah... Udah belum..? Gw berlagak sepertinya Gw menginginkan situasi itu berhenti, padahal sebenarnya Gw ingin tangan itu tetap berada di situ, bahkan kalau bisa mulai bergerak menggesek bibir memek Gw.
Kak... gesek-gesek dikit ya..? pintanya.
Tuh kan..? Katanya cuma pegang aja..! Gw pura-pura tidak mau.
Dikit aja Kak... Please..!
Terserah adik aja deh..! Gw mengiyakan dengan nada malas-malasan, padahal mau banget tuh. Hihihi.. Habis enak sih...
Tangan adik gw lalu makin masuk ke dalam, terasa bibir vagina Gw terbawa juga ke dalam.
uhhhhhh..! Hampir saja kata-kata itu keluar dari mulut gw. Rasanya nikmat sekali. Otot di dalam vagina Gw mulai terasa berdenyut. Lalu tangannya ditarik lagi, bibir vagina Gw ikut tertarik lagi.
Ouughhhhhhhhh..! akhirnya keluar juga desahan nafasku menahan rasa nikmat di vagina Gw.
Badanku terasa limbung, bahuku condong ke depan. Karena takut jatuh, Gw bertumpu pada bahu adik gw.
Enak ya kak..?
Heeheee.., jawabku sambil memejamkan mata.
Tangan adik gw lalu mulai maju dan mundur, kadang klitoris gw tersentuh oleh telapak tangannya. Tiap tersentuh rasanya nikmat luar biasa, badan ini akan tersentak ke depan.
kak..! Adek juga pengen ngerasaain enaknya dong..!
Kamu mau diapain..? jawab gw lalu membuka mata dan melihat ke arahnya.
Ya pegang-pegangin juga..! katanya sambil tangan satunya lalu menuntun tanganku ke arah kontolnya.
Kupikir egois juga jika Gw tidak mengikuti keinginannya. Kubiarkan tangannya menuntun tangan gw. Terasa hangat penisnya di genggaman tangan ini. Kadang terasa kedutan di dalamnya. Karena masih ada sabun di penisnya, dengan mudah Gw bisa memaju-mundurkan tanganku mengocok penisnya.
Kulihat tubuh adikku kadang-kadang tersentak ke depan saat tanganku sampai ke pangkal penisnya. Kami berhadapan dengan satu tangan saling memegang kemaluan dan tangan satunya memegang bahu.
Tiba-tiba dia berkata, Kak..! Titit Adek sama memek Kakak digesekin aja yah..!
hooh Gw langsung mengiyakan karena Gw sudah tidak tahan menahan rangsangan di dalam tubuh.
Lalu dia melepas tangannya dari vagina Gw, memajukan badannya dan memasukkan penisnya di antara selangkangan gw. Terasa hangatnya batang penisnya di bibir vagina Gw. Lalu dia memaju-mundurkan pinggulnya untuk menggesekkan penisnya dengan vagina Gw.
ohhhhh..! Gw kini tidak malu-malu lagi mengeluarkan erangan.
Dek... masukin aja..! Kakak udah nggak tahan..! Gw benar-benar sudah tidak tahan, setelah sekian lama menerima rangsangan. Gw akhirnya menghendaki sebuah penis masuk ke dalam memek Gw.
Iya Kak..!
Lalu dia menaikkan satu paha Gw, dilingkarkan ke pinggangnya, dan tangan satunya mengarahkan penisnya agar tepat masuk ke itil Gw.
Gw terlonjak ketika sebuah benda hangat masuk ke dalam kemaluanku. Rasanya ingin berteriak sekuatnya untuk melampiaskan nikmat yang kurasa. Akhirnya Gw hanya bisa menggigit bibir gw untuk menahan rasa nikmat itu. Karena sudah dari tadi dirangsang, tidak lama kemudian Gw mengalami orgasme. Vagina Gw rasanya seperti tersedot-sedot dan seluruh syaraf di dalam tubuh berkontraksi.
ohhhhhh..! Gw tidak kuat untuk tidak berteriak.
Kulihat adik gw masih terus memaju-mundurkan pinggulnya dengan sekuat tenaga. Tiba-tiba dia mendorong sekuat tenaga hingga badanku terdorong sampai ke tembok.
Ouughhh..! katanya.
Pantatnya ditekannya lama sekali ke arah vagina Gw. Lalu badannya tersentak-sentak melengkung ke depan. Kurasakan cairan hangat di dalam vagina Gw.
Lama kami terdiam dalam posisi itu, kurasa penisnya masih penuh mengisi vagina Gw. Lalu dia mencium bibirku dan melumatnya. Kami berpagutan lama sekali, basah keringat menyiram tubuh ini. Kami saling melumat bibir lama sekali. Tangannya lalu meremas payudara dan memilin putingnya.
Kak..! Kakak nungging, terus pegang bibir bathtub itu..! tiba-tiba dia berkata.
Wahh..! Gila adik ya..!
Udah.., ikutin aja..! katanya lagi.
Gw pun mengikuti petunjuknya. Gw berpegangan pada bathtub dan menurunkan tubuh bagian atasku, sehingga batang kemaluannya sejajar dengan pantatku. Gw tahu adikku bisa melihat dengan jelas vagina Gw dari belakang. Lalu dia mendekatiku dan memasukkan penisnya ke dalam vagina Gw dari belakang.
uhhhhhh..! %@!#$&tt..! Gw menjerit saat penis itu masuk ke dalam rongga vagina Gw.
Rasanya lebih nikmat dibanding sebelumnya. Rasa nikmat itu lebih kurasakan karena tangan adikku yang bebas kini meremas-remas payudara Gw. Adikku terus memaju-mundurkan pantatnya sampai sekitar 10 menit ketika kami hampir bersamaan mencapai orgasme. Gw rasakan lagi tembakan sperma hangat membasahi rongga vagina Gw. Kami lalu berciuman lagi untuk waktu yang cukup lama.
Setelah kejadian itu, kami jadi sering melakukannya, terutama di kamar gw ketika malam hari saat orang tua sudah pergi tidur. Minggu-minggu awal, kami melakukannya bagaikan pengantin baru, hampir tiap malam kami bersetubuh. Bahkan dalam semalam, kami bisa melakukan sampai 4 kali. Biasanya Gw membiarkan pintu kamar gw tidak terkunci, lalu sekitar jam 2 malam, adik gw akan datang dan menguncinya. Lalu kami bersetubuh sampai kelelahan. Kini setelah Gw di Bandung, kami masih selalu melakukannya jika ada kesempatan. Kalau bukan Gw yang ke Sukabumi, maka dia yang akan datang ke Bandung untuk menyetor jatah spermanya ke memek Gw. Saat ini Gw mulai berani menelan sperma yang dikeluarkan oleh adik kandung gw sendiri! Begitulah cerita dewasa sedarah itu terjadi, dan terus terang gw kecanduan ngentot ama adik gw sampai sekarang !
Gw anak yang paling tua dari tiga bersaudara. Gw mempunyai satu adik laki-laki dan satu adik perempuan. Umurku berbeda 1 tahun dengan adik lelakiku namu adik perempuanku beda lagi 10 tahun. Kami sangat dimanja oleh orang tua kami, sehingga tingkahku yang tomboy dan suka maksa pun tidak dilarang oleh mereka. Begitupun dengan adikku yang tidak mau disunat walaupun dia sudah kelas 2 SMP.
Waktu kecil, Gw sering mandi bersama bersama adik gw, tetapi sejak dia masuk Sekolah Dasar, kami tidak pernah mandi bersama lagi. Walaupun begitu, Gw masih ingat betapa kecil dan keriputnya penis adik gw. Sejak saat itu, Gw tidak pernah melihat lagi penis adik gw. Sampai suatu hari, Gw sedang asyik telpon dengan teman cewekku. Gw telpon berjam-jam, kadang tawa keluar dari mulutku, kadang kami serius bicara tentang sesuatu, sampai akhirnya Gw rasakan kandung kemihku penuh sekali dan Gw kebelet pengen pipis. Benar-benar kebelet pipis sudah di ujung lah. Cepat-cepat kuletakkan gagang telpon tanpa permisi dulu sama temanku. Gw berlari menuju ke toilet terdekat. Ketika kudorong ternyata sedang dikunci.
hallow..! Siapa di dalam buka dong..! Udah nggak tahan..! Gw berteriak sambil menggedor-gedor
pintu kamar mandi
Iyaaaaaaa..! Wait..! ternyata adikku yang di dalam. Terdengar suaranya dari dalam.
Nggak bisa nunggu..! Cepetan..! kata Gw memaksa.
aduhhhhhhhh..... Gw benar-benar sudah tidak kuat menahan ingin pipis.
kreottttttt..! terbuka sedikit pintu toilet, kepala adikku muncul dari celahnya.
Ada apa sih kak? katanya.
Tanpa menjawab pertanyaannya, Gw langsung nyerobot ke dalam karena sudah tidak tahan. Langsung Gw jongkok, menaikkan rokku dan membuka celana dalamku.
criitttttt keluar air seni dari vagina Gw.
Kulihat adikku yang berdiri di depanku, badannya masih telanjang bulat.
Yeahhhhh..! Sopan dikit napa kak? teriaknya sambil melotot tetap berdiri di depanku.
Waitttt..! Udah nggak kuat nih, kata Gw.
Sebenarnya Gw tidak mau menurunkan pandangan mata Gw ke bawah. Tetapi sialnya, turun juga dan akhirnya kelihatan deh burungnya si adik gw.
hahahahah.. Masih keriput kayak dulu, cuma sekarang agak gede dikit kataku dalam hati.
Gw takut tertangkap basah melihat kontolnya, cepat-cepat kunaikkan lagi mata Gw melihat ke matanya. Eh, ternyata dia sudah tidak melihat ke mata Gw lagi. Sialan..! Dia lihat vagina Gw yang lagi mekar sedang pipis. Cepat-cepat kutekan sekuat tenaga otot di vagina Gw biar cepat selesai pipisnya. Tidak sengaja, kelihatan lagi burungnya yang masih belum disunat itu. Sekarang penisnya kok pelan-pelan semakin gemuk. Makin naik sedikit demi sedikit, tapi masih kelihatan lemas dengan kulupnya masih menutupi helm penisnya.
Sialan nih adikku. Malah ngeliatin lagi, mana belum habis nih air kencing..! Gw bersungut dalam hati.
o0oooo.. Kayak gitu ya Kak..? katanya sambil tetap melihat ke vagina Gw.
Eh kurang ajar Lu ya dik! langsung saja Gw berdiri mengambil gayung dan kulemparkan ke kepalanya.
Kletokkkk..! kepala adikku memang kena pukul, tetapi hasilnya air kencingku kemana-mana, mengenai rok dan celana dalamku.
Ya... basah deh rok kakak... katGw melihat ke rok dan celana dalamku.
Syukurin..! Makanya jangan masuk seenaknya..! katanya sambil mengambil gayung dari tanganku.
Mandi lagi ahh..! lanjutnya sambil menyiduk air dan menyiram badannya.
Terus dia mengambil sabun dan mengusap sabun itu ke badannya.
Waduh.., sialan nih adik gw! sungutku dalam hati.
Waktu itu Gw bingung mau gimana nih. Mau keluar, tapi Gw jijik pake rok dan celana dalam yang basah itu. Akhirnya kuputuskan untuk buka celana dalam dan rokku, lalu pinjam handuk adikku dulu. Setelah salin, baru kukembalikan handuknya.
Udah.., pake aja handuk Gw kak! kata adikku.
Sepertinya dia mengetahui kebingunganku. Kelihatan kontolnya mengkerut lagi.
Jadi lucu lagi gitu..! Hihihi..! dalam hatiku.
Gw lalu membuka celana dalam gw yang warnanya merah muda, lalu dilanjutkan dengan membuka rok. Kelihatan lagi deh memek Gw. Gw takut adikku melihatku dalam keadan seperti itu. Jadi kulihat adik gw. Eh sialan, dia memang memperhatikan Gw yang tanpa celana.
kakak Memek tu emang gemuk kayak gitu ya..? kakakaka..! katanya sambil nyengir.
Sialan, dia menghina vagina Gw, Daripada culun kayak punya lhoo..! kata Gw sambil memukul bahu adik gw.
Eh tiba-tiba dia berkelit, wakzzzzzz..! katanya.
Karena Gw memukul dengan sekuat tenaga, akhirnya Gw terpeleset. Punggungku jatuh ke tubuhnya. Kena deh pantatku ke penisnya.
Iiihhh.., rasanya geli banget..! cepat-cepat kutarik tubuhku sambil bersungut, Huh..! kakak sih..!
kak.. kata Kakak tadi culun, kalau kayak gini culun nggak..? katanya mengacuhkan omonganku sambil menunjuk ke penisnya.
Kulihat penisnya mulai lagi seperti tadi, pelan-pelan semakin gemuk, makin tegak ke arah depan.
Ya.. gitu doang..! Masih kayak anak SD ya..? kata Gw mengejek dia.
Padahal Gw kaget juga, ukurannya bisa bertambah begitu jauh. Ingin juga sih tahu sampai dimana bertambahnya. Iseng Gw tanya, Gedein lagi bisa nggak..? kata Gw sambil mencibir.
Bisa..! Tapi kakak harus bantu dikit dong..! katanya lagi.
Megangin ya..? Wisssss.., ya nggak mau lah..! kataku.
Bukan..! kakak taruh ludah aja di atas kontolku..! jawabnya.
Karena penasaran ingin melihat penis cowok kalau lagi penuh, kucoba ikuti perkataan dia.
Gitu doang kan..? Mau kakak ngeludahin Kamu mah. Dari dulu Kakak pengen ngeludahin Kamu" ujarku
Sialan nih adikku, Gw dikerjain. Kudekatkan kepal Gw ke arah penisnya, lalu Gw mengumpulkan air ludahku. Tapi belum juga Gw membuang ludahku, kulihat penisnya sudah bergerak, kelihatan penisnya naik sedikit demi sedikit. Diameternya makin lama semakin gede, jadi kelihatan semakin gemuk. Dan panjangnya juga bertambah. keren banget melihatnya. Geli di sekujur tubuh melihat itu semua. Tidak lama kepala penisnya mulai kelihatan di antara kulupnya. Perlahan-lahan mendesak ingin keluar. Wahh..! Bukan main perasaan senangku waktu itu. Gw benar-benar asyik melihat helm itu perlahan muncul.
Akhirnya bebas juga kepala penis itu dari halangan kulupnya. Penis adikku sudah tegang sekali. Menunjuk ke arahku. Warnanya kini lebih merah. Gw jadi terangsang melihatnya. Kualihkan pandangan ke adikku.
Hehe... dia ke arahku. Masih culun nggak..? katanya lagi. Hehe..! Macho kan kak! katanya tetap tersenyum.
Tangannya tiba-tiba turun menuju ke selangkanganku. Walaupun Gw terangsang, tentu saja Gw tepis tangan itu.
Apaan sih dik..! kubuang tangannya ke kanan.
Kak..! Please kakkk.. Pegang aja kak... Nggak akan diapa-apain... Gw pengen tahu rasanya megang itu-nya cewek. Cuma itu aja kak.. kata adik gw, kembali tangannya mendekati selangkangan dan mau memegang memek gw.
ehmmmm.. sebenarnya Gw mau jaga image, masa mau sih sama adik sendiri, tapi Gw juga ingin tahu bagaimana rasanya dipegang oleh cowok di memek!hihihii...
Inget..! Jangan digesek-gesekin, taruh aja tanganmu di situ..! akhirnya Gw mengiyakan. Deg-degan juga hati ini.
Tangan adik gw lalu mendekat, bulu kemaluanku sudah tersentuh oleh tangannya. Ihh geli sekali... Gw lihat penisnya sudah keras sekali, kini warnanya lebih kehitaman dibanding dengan sebelumnya. opppssttttt... Hangatnya tangan sudah terasa melingkupi vagina Gw. Geli sekali rasanya saat bibir vagina Gw tersentuh telapak tangannya. Geli-geli nikmat di syaraf vagina Gw. Gw jadi semakin terangsang sehingga tanpa dapat ditahan, vagina Gw mengeluarkan cairan.
Hihihi.. kakak terangsang ya..?
Enak aja... sama adik mah mana bisa terangsang..! jawabku sambil merapatkan selangkangan gw agar cairannya tidak semakin keluar.
Ini basah banget apaan Kak..?
Itu sisa air kencing Kakak tahuuu..! kata Gw berbohong padanya.
Kak... memek tu anget, empuk dan basah ya..?
Tau ah... Udah belum..? Gw berlagak sepertinya Gw menginginkan situasi itu berhenti, padahal sebenarnya Gw ingin tangan itu tetap berada di situ, bahkan kalau bisa mulai bergerak menggesek bibir memek Gw.
Kak... gesek-gesek dikit ya..? pintanya.
Tuh kan..? Katanya cuma pegang aja..! Gw pura-pura tidak mau.
Dikit aja Kak... Please..!
Terserah adik aja deh..! Gw mengiyakan dengan nada malas-malasan, padahal mau banget tuh. Hihihi.. Habis enak sih...
Tangan adik gw lalu makin masuk ke dalam, terasa bibir vagina Gw terbawa juga ke dalam.
uhhhhhh..! Hampir saja kata-kata itu keluar dari mulut gw. Rasanya nikmat sekali. Otot di dalam vagina Gw mulai terasa berdenyut. Lalu tangannya ditarik lagi, bibir vagina Gw ikut tertarik lagi.
Ouughhhhhhhhh..! akhirnya keluar juga desahan nafasku menahan rasa nikmat di vagina Gw.
Badanku terasa limbung, bahuku condong ke depan. Karena takut jatuh, Gw bertumpu pada bahu adik gw.
Enak ya kak..?
Heeheee.., jawabku sambil memejamkan mata.
Tangan adik gw lalu mulai maju dan mundur, kadang klitoris gw tersentuh oleh telapak tangannya. Tiap tersentuh rasanya nikmat luar biasa, badan ini akan tersentak ke depan.
kak..! Adek juga pengen ngerasaain enaknya dong..!
Kamu mau diapain..? jawab gw lalu membuka mata dan melihat ke arahnya.
Ya pegang-pegangin juga..! katanya sambil tangan satunya lalu menuntun tanganku ke arah kontolnya.
Kupikir egois juga jika Gw tidak mengikuti keinginannya. Kubiarkan tangannya menuntun tangan gw. Terasa hangat penisnya di genggaman tangan ini. Kadang terasa kedutan di dalamnya. Karena masih ada sabun di penisnya, dengan mudah Gw bisa memaju-mundurkan tanganku mengocok penisnya.
Kulihat tubuh adikku kadang-kadang tersentak ke depan saat tanganku sampai ke pangkal penisnya. Kami berhadapan dengan satu tangan saling memegang kemaluan dan tangan satunya memegang bahu.
Tiba-tiba dia berkata, Kak..! Titit Adek sama memek Kakak digesekin aja yah..!
hooh Gw langsung mengiyakan karena Gw sudah tidak tahan menahan rangsangan di dalam tubuh.
Lalu dia melepas tangannya dari vagina Gw, memajukan badannya dan memasukkan penisnya di antara selangkangan gw. Terasa hangatnya batang penisnya di bibir vagina Gw. Lalu dia memaju-mundurkan pinggulnya untuk menggesekkan penisnya dengan vagina Gw.
ohhhhh..! Gw kini tidak malu-malu lagi mengeluarkan erangan.
Dek... masukin aja..! Kakak udah nggak tahan..! Gw benar-benar sudah tidak tahan, setelah sekian lama menerima rangsangan. Gw akhirnya menghendaki sebuah penis masuk ke dalam memek Gw.
Iya Kak..!
Lalu dia menaikkan satu paha Gw, dilingkarkan ke pinggangnya, dan tangan satunya mengarahkan penisnya agar tepat masuk ke itil Gw.
Gw terlonjak ketika sebuah benda hangat masuk ke dalam kemaluanku. Rasanya ingin berteriak sekuatnya untuk melampiaskan nikmat yang kurasa. Akhirnya Gw hanya bisa menggigit bibir gw untuk menahan rasa nikmat itu. Karena sudah dari tadi dirangsang, tidak lama kemudian Gw mengalami orgasme. Vagina Gw rasanya seperti tersedot-sedot dan seluruh syaraf di dalam tubuh berkontraksi.
ohhhhhh..! Gw tidak kuat untuk tidak berteriak.
Kulihat adik gw masih terus memaju-mundurkan pinggulnya dengan sekuat tenaga. Tiba-tiba dia mendorong sekuat tenaga hingga badanku terdorong sampai ke tembok.
Ouughhh..! katanya.
Pantatnya ditekannya lama sekali ke arah vagina Gw. Lalu badannya tersentak-sentak melengkung ke depan. Kurasakan cairan hangat di dalam vagina Gw.
Lama kami terdiam dalam posisi itu, kurasa penisnya masih penuh mengisi vagina Gw. Lalu dia mencium bibirku dan melumatnya. Kami berpagutan lama sekali, basah keringat menyiram tubuh ini. Kami saling melumat bibir lama sekali. Tangannya lalu meremas payudara dan memilin putingnya.
Kak..! Kakak nungging, terus pegang bibir bathtub itu..! tiba-tiba dia berkata.
Wahh..! Gila adik ya..!
Udah.., ikutin aja..! katanya lagi.
Gw pun mengikuti petunjuknya. Gw berpegangan pada bathtub dan menurunkan tubuh bagian atasku, sehingga batang kemaluannya sejajar dengan pantatku. Gw tahu adikku bisa melihat dengan jelas vagina Gw dari belakang. Lalu dia mendekatiku dan memasukkan penisnya ke dalam vagina Gw dari belakang.
uhhhhhh..! %@!#$&tt..! Gw menjerit saat penis itu masuk ke dalam rongga vagina Gw.
Rasanya lebih nikmat dibanding sebelumnya. Rasa nikmat itu lebih kurasakan karena tangan adikku yang bebas kini meremas-remas payudara Gw. Adikku terus memaju-mundurkan pantatnya sampai sekitar 10 menit ketika kami hampir bersamaan mencapai orgasme. Gw rasakan lagi tembakan sperma hangat membasahi rongga vagina Gw. Kami lalu berciuman lagi untuk waktu yang cukup lama.
Setelah kejadian itu, kami jadi sering melakukannya, terutama di kamar gw ketika malam hari saat orang tua sudah pergi tidur. Minggu-minggu awal, kami melakukannya bagaikan pengantin baru, hampir tiap malam kami bersetubuh. Bahkan dalam semalam, kami bisa melakukan sampai 4 kali. Biasanya Gw membiarkan pintu kamar gw tidak terkunci, lalu sekitar jam 2 malam, adik gw akan datang dan menguncinya. Lalu kami bersetubuh sampai kelelahan. Kini setelah Gw di Bandung, kami masih selalu melakukannya jika ada kesempatan. Kalau bukan Gw yang ke Sukabumi, maka dia yang akan datang ke Bandung untuk menyetor jatah spermanya ke memek Gw. Saat ini Gw mulai berani menelan sperma yang dikeluarkan oleh adik kandung gw sendiri! Begitulah cerita dewasa sedarah itu terjadi, dan terus terang gw kecanduan ngentot ama adik gw sampai sekarang !
Langganan:
Postingan (Atom)